Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Bayan Jadi Obyek Ekowisata Budaya

Kompas.com - 15/12/2013, 11:34 WIB
MATARAM, KOMPAS - Bank Mandiri bekerja sama dengan British Council memilih Desa Bayan, Lombok Utara, untuk dijadikan obyek ekowisata budaya. Pilihan itu karena didukung potensi lokal desa berupa sumber daya alam, sosial ekonomi, adat dan tradisi budaya Wetu Telu yang masih mewarnai pola hidup warga desa yang berjarak 90 kilometer utara Mataram, ibu kota Nusa Tenggara Barat, itu.

”Desa Bayan memiliki potensi besar pariwisata, seperti sumber daya alam sebagai salah satu atraksi wisata dan industri kreatif kerajinan tenun serta budaya lokal masyarakat,” kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Pahala N Mansury saat peluncuran Program Pariwisata Mandiri Bersama Mandiri (MBM) di Desa Bayan, Jumat (6/12/2013) lalu.

Menurut Pahala, Desa Bayan memiliki letak strategis program MBM, yaitu bertetangga dengan Desa Senaru sebagai pintu masuk pendakian Gunung Rinjani (3.726 meter). Terdapat peninggalan purbakala berupa Masjid Kuno yang dibangun pada abad ke-16 yang melukiskan jejak penyebaran Islam di Lombok dan diperkuat keterampilan menenun, yang semuanya saling mendukung Program Pariwisata-MBM.

Untuk itu, Bank Mandiri bersama British Council mengalokasikan dana Rp 2,97 miliar untuk memperbaiki beberapa fasilitas pendukung, seperti hutan adat dan rumah adat Kampu—kediaman pemangku adat—perbaikan sumber mata air, pelatihan bahasa Inggris dan industri kreatif serta manajemen usaha.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Masjid Kuno di Bayan, Lombok Utara, NTB, yang merupakan peninggalan tradisi Wetu Telu.
Perbaikan daya tarik wisata berikut penguatan masyarakat Desa Bayan, menurut Sally Goggin, Direktur British Concil Indonesia, sebagai pendukung bagi masyarakat agar mampu mengembangkan dan mengelola secara kolektif, berkelanjutan dan mandiri ekowisata budaya menuju peningkatan ekonomi yang lebih baik dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.

Atraksi yang dijual antara lain cultural walking tour, yaitu melihat aktivitas warga desa, mengunjungi rumah adat, berkebun, bertani, mendirikan rumah, termasuk kunjungan ke sumber mata air (Mendala), hutan adat (Bangket Bayan), dan Masjid Kuno, yang merupakan peninggalan tradisi Wetu Telu—lebih dikenal Islam Wetu Telu. Lokasi ini jadi bagian dalam entitas kosmos dan prosesi adat setempat. Masjid itu dibangun abad ke-16. Konstruksi bangunannya berdinding, beratap bambu, berfondasi batu alam, disangga 4 tiang utama dan 28 tiang pendukung. (RUL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com