Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Gencar Bangun Ekowisata

Kompas.com - 25/02/2014, 10:02 WIB
BANYUWANGI, KOMPAS — Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kini gencar membangun kawasan ekowisata untuk menarik wisatawan asing. Selain perkebunan kopi, agrowisata buah juga mulai dikembangkan di selatan Banyuwangi.

Ekowisata yang sudah berjalan di antaranya di perkebunan Kalibaru, kawasan wisata Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, dan Merubetiri. Kini kawasan selatan berupa perkebunan buah rakyat juga akan dikembangkan menjadi agrowisata, berpadu dengan kawasan ekowisata mangrove dan hutan lindung.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Senin (24/2/2014), mengatakan, ekowisata dikembangkan agar waktu berkunjung wisatawan asing bertambah. Jika biasanya mereka hanya satu hari di Banyuwangi, kini bisa 2-3 hari. ”Artinya, kunjungan wisatawan asing akan semakin lama di Indonesia. Devisa yang masuk pun bertambah,” kata Azwar Anas.

Konsep ekowisata sebelumnya telah berkembang di Banyuwangi. Menurut Endang Mariana, pemilik Resor Margoutomo di Kalibaru, sejak tahun 1979 wisatawan asing mulai datang ke Banyuwangi untuk menikmati liburan di perkebunan dan menjelajah hutan.

DOK INDONESIA.TRAVEL Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur.
Kini, industri pariwisata kian tumbuh. Resor yang dimiliki Endang berkembang dan lebih banyak menerima tamu asing dibandingkan wisatawan lokal. ”Kami menjual suasana tropis dan kehidupan desa sehari-hari, dan turis asing menyukainya,” kata Endang.

Sampai 2013, jumlah kunjungan wisatawan asing ke Banyuwangi sekitar 8.000 orang. Adapun domestik 14.000 orang. Jumlah itu belum termasuk wisatawan yang datang ke Ijen karena tak ada data resmi pengunjung di Ijen selama dua tahun terakhir.

Anas menargetkan jumlah kunjungan ke Banyuwangi bisa mencapai 48.000 orang per tahun, atau sekitar 20 persen dari wisatawan asing yang berkunjung ke Bali.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mencoba tracking di Perkebunan Kali Bendo Banyuwangi, Jawa Timur.
Sementara itu, para pengelola hotel di Banten mengharapkan kenaikan tingkat hunian kamar dan penggunaan ruang pertemuan menjelang Pemilu 2014. Saat ini, pertemuan terkait pemilu mulai marak dilaksanakan.

General Manager My Pisita Anyer Resort Hardomo di Serang, Banten, Senin, mengatakan, para calon anggota legislatif mulai mengadakan pertemuan. Di My Pisita Anyer Resort diadakan dua hingga tiga pertemuan terkait pemilu per minggu. Pertemuan paling intensif diperkirakan selama satu bulan sebelum pemungutan suara. ”Mudah-mudahan selama rentang waktu itu diadakan pertemuan di My Pisita Anyer Resort setiap hari,” ujarnya. (NIT/BAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com