Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapasitas Kursi Maskapai Naik, Dorong Pertumbuhan Pariwisata

Kompas.com - 19/04/2014, 15:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Esthy Reko Astuty mengatakan, naiknya seat capacity beberapa maskapai untuk rute penerbangan langsung ke Indonesia mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Tanah Air.

"Naiknya seat capacity ini menjadi salah satu pendorong tren pariwisata Indonesia yang semakin cerah," kata Esthy Reko Astuty di Jakarta, Jumat (18/4/2014).

Menurut Esthy, peningkatan seat capacity untuk rute penerbangan langsung ke Indonesia mendorong meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Januari-Februari 2014.

Dia mencontohkan, kapasitas kursi untuk penerbangan bagi wisman Timur Tengah naik 13,5 persen dari 1.789.528 kursi menjadi 2.031.276 kursi dalam setahun.

Begitu juga dengan penerbangan bagi wisman Tiongkok,kapasitas kursi penerbangan dari berbagai kota di negara ini ke Indonesia meningkat signifikan.

Tercatat, kapasitas tempat duduk dari Tiongkok meningkat 34,74 persen dari 435.344 kursi menjadi 586.812 kursi. Hal serupa terjadi pada wisman dari Korsel, yang naik 31,63 persen, dari 465.348 kursi menjadi 612.560 kursi. Begitu pula dari Filipina, kapasitas kursi naik 50 persen dari 16.224 kursi menjadi 24.336 kursi.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Kedatangan wisatawan mancanegara di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Kamis (22/8/2013).

Menurut Esthy, tren pariwisata Indonesia pada 2014 terlihat bagus. Kunjungan wisman pada dua bulan pertama Januari-Februari 2014 sebanyak 1.455.745 orang atau tumbuh 12,61 persen dibanding periode yang sama pada 2013 sebanyak 1.292.743 orang.

Peningkatan itu jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan sepanjang 2013 sebesar 9,4 persen.

"Trennya terlihat cukup bagus dan diharapkan bisa lebih baik lagi untuk bulan-bulan ke depan sehingga target kunjungan wisman 9,3 juta hingga 9,4 juta tahun ini bisa tercapai, bahkan ada peluang untuk terlampaui," tambah Esthy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com