Tiongkok, Alternatif Destinasi Wisata Rohani Muslim

Oleh karena itu, biro perjalanan wisata Tour Muslim China ingin memberikan fasilitas bagi masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke tempat-tempat bernafaskan Islam yang bersejarah di negeri Tiongkok. Selain itu, agen wisata ini juga ingin memperkenalkan budaya Muslim masyarakat Tiongkok.

"Dengan memberikan fasilitas ini, kami berharap Tiongkok dapat menjadi salah satu destinasi wisata rohani bagi umat Muslim," tutur Roy, di Jakarta, Kamis (17 / 7 / 2014).

Ia menuturkan mayoritas masyarakat Tiongkok yang beragama Muslim berasal dari suku Hui. Islam pertama kali masuk ke China dibawa oleh Saad bin Abi Waqqash pada tahun 616 Masehi.

Roy juga menjelaskan, Saad bin Abi Waqqash menetap di Guangzhou dan mendirikan Masjid Huaisheng. Bangunan ini usianya sudah melebihi 1300 tahun. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Guangta karena lokasinya yang berada di Jalan Guangta.

Selain Masjid Huaisheng, ada juga Masjid Xian yang menjadi pusat pendidikan utama agama Islam di negeri Tiongkok. Menurut Roy, masjid ini memiliki arsitektur Arab yang dipadu dengan ornamen-ornamen kerajaan Tiongkok. Tidak hanya kedua masjid ini yang menjadi daya tarik, Masjid Niu Jie di Beijing dan Masjid Jingjue di Nanjing juga menjadi daya tarik wisatawan.

Roy juga menjelaskan bahwa masyarakat Muslim Tiongkok juga mengenakan busana muslim pada umumnya. Untuk laki-laki dewasa biasanya mengenakan kopiah putih dan wanitanya mengenakan tudung atau purdah. Mereka juga mengamalkan ajaran Islam dengan mengonsumsi makanan halal.

"Selain busana dan arsitektur, ada juga kebudayaan Muslim lainnya seperti kaligrafi serta tari-tarian," ujar Roy.

Tour Muslim China ini memberikan beberapa penawaran bagi para wisatawan. Salah satu penwarannya adalah paket sebesar 280 dollar AS. Di paket ini, wisatawan dapat mengunjungi tempat-tempat wisata Muslim di Beijing, Shanghai, dan Xi'an selama enam hari. Biaya tersebut belum termasuk harga tiket pesawat menuju Tiongkok.