Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Makanan Ini Sebelum Naik Pesawat

Kompas.com - 12/09/2014, 21:15 WIB
Michael

Penulis

KOMPAS.com - Apa yang Anda makan sebelum naik ke pesawat dapat berdampak besar pada apa yang Anda rasakan ketika Anda di udara dan bahkan ketika mendarat. Tinggalkan makanan-makanan ini dan hindari muntah saat terbang.

Makanan cepat saji atau gorengan. Tergoda oleh restoran cepat saji yang banyak di bandara? Anda harus tahu bahwa fungsi pencernaan akan kerja lebih berat saat berada di ketinggian. Saat pencernaan mengolah lemak jenuh yang terdapat di gorengan, hal itu hanya akan memberatkan fungsi pencernaan. Bisa-bisa Anda akan mulas alias sakit perut. Penelitian juga menemukan memakan makanan lemak jenuh dapat berisiko pada penyempitan peredaran darah dan trombosis vena dalam.

Alkohol. Bir atau vodka dapat sangat menyegarkan, tetapi juga membuat haus. Sayangnya, udara yang dihirup di pesawat tidak lembab, yang juga mengakibatkan penumpang dehidrasi. Dengan minum alkhol, Anda akan turun pesawat dengan perasaan kering seperti dehidrasi. Alkohol juga punya efek lebih besar pada tubuh Anda saat di ketinggian.

Sayuran bergas. Kabin pesawat ditekan, tapi tidak berarti udaranya sama dengan di darat. Tahukah Anda bahwa setelah lepas landas, tekanan udara di kabin berkurang. Ini dapat mengakibatkan gas dan udara yang tertelan dan berada di perut dan usus kecil mengembang, akibatnya timbul perasaan tidak enak dan perut kembung. Kurangi efek ini dengan menjauhi brokoli, kol, dan sayuran lainnya yang bergas.

Minuman berkarbonasi. Minuman berkarbonasi seperti soda, juga menjadi penyebab utama perut kembung. Bayangkan busa yang Anda telan sebagai balon kecil yang berakhir di perut Anda dan kemudian dengan cepat mengembang ketika tekanan udara berubah. Tentu tidak nyaman.

Permen bebas gula. Produk bebas gula merupakan berkat untuk orang yang diet dan diabetes, tetapi biasanya tetap mengandung pemanis buatan. Sayangnya, tubuh manusia tidak dibentuk untuk memproses gula buatan terlalu baik. Dampaknya bisa membuat perut kembung dan efek pencahar. Periksa kemasan ketika Anda permen bebas gula.

Kacang-kacangan. Kacang memiliki jejak buruk untuk menjadi penyumbang gas bagi perut. Banyak jenis kacang yang tidak dapat dicerna dan mengakibatkan perut kembung di saat berada di ketinggian.  Merendam kacang semalaman dapat menghilangkan banyak gula bermasalah yang terkandung di kacang.

Bawang Putih. Bawang putih sangat enak, tetapi juga bertahan lama di nafas dan keringat Anda. Bawang putih mengandung senyawa sulfur yang terserap ke aliran darah dan paru-paru. Ini berarti Anda secara harafiah menghembuskan bau bawang putih, bahkan ketika Anda sudah menggosok gigi, dan keluar dari pori-pori kulit Anda. Jadi untuk kepentingan teman duduk Anda, lewatkan mengonsumsi bawang putih secara berlebihan sebelum naik ke pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com