"Paket baru dirancang, jadi saat ini selain hari Minggu, pengunjung yang ingin belajar nari atau masak, mereka (pengunjung) terlebih dahulu memesan," kata Anggota Komite Kesenian dan Pemasaran Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Indra Sutisna, Senin (13/10/2014).
Indra menjelaskan paket kunjungan tersebut rencananya berisi paket hiburan, demo masak dan pelatihan. "Misalnya pengunjung mau menyaksikan dan mau diajarkan lenong atau tari di hari-hari biasa, kami akan mempersiapkannya untuk kunjungan mereka," katanya.
Dia menambahkan, untuk kuliner, pengelola akan menyiapkan bahan-bahan dan perajinnya.
Setiap hari Minggu Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mengadakan pergelaran seni Betawi dan gratis kepada pengunjung.
Selain menyiapkan perlengkapannya, menurut Indra, dibutuhkan juga pemandu, misalnya memandu mereka belajar menari ataupun memasak. "Pemandu di sini hanya lima orang, kalau pengunjungnya banyak, ya kami akan tambah juga pemandunya," katanya.
Pemandu tersebut berasal dari pemuda masyarakat sekitar yang telah mendapat pelatihan untuk melayani wisatawan.
Seorang pedagang kerak telor yang tinggal di kawasan itu, Udin mengatakan sering mengajar membuat kerak telor kepada pengunjung ketika di minta menjadi pemandu oleh pengelola.
"Senang, karena pengunjung mau belajar budaya Betawi," katanya.
"Senang banget. Kami di sini belajar nari Tari Sirih Kuning, buat ondel-ondel mini dari shuttlecock bekas dan membuat kerak telor," kata Ayu yang juga seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.