Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Berdaun Pink di Flores Membuat Turis Penasaran

Kompas.com - 01/11/2014, 11:41 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

PULAU Flores, Nusa Tenggara Timur dikenal dengan Pulau Bunga. Penyebutan nama itu sangat didukung oleh keindahan alam Flores. Tidak salah orang Portugis menyebut Flores sebagai Pulau Bunga. Ini terbukti bahwa ada pohon di Jalan Transflores yang berada dalam kawasan Taman Wisata Alam Ruteng berdaun pink.

Selama ini wisatawan asing dan domestik sudah mengenal pantai pink di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat dan danau tiga warna Kelimutu di Kabupaten Ende. Mata para pelancong yang menghabiskan liburan di Pulau Flores terkagum-kagum dengan keunikan pohon berdaun warna pink. Orang sering menyebutnya seperti bunga Sakura di Jepang.

Mata wisatawan mancanegara dan domestik dikejutkan tatkala melihat pohon di kiri kanan saat melintasi jalan Transflores berwarna pink. Selama ini berwisata ke Pulau Flores selalu bertujuan ke Pantai Pink dan Danau Tiga Warna Kelimutu. Wisatawan belum melirik untuk berwisata alam di Taman Wisata Alam Ruteng yang dikelolaa oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kelas Ruteng. Keindahan alam tak kalah dengan Pantai Pink. Bahkan, berwisata melihat pohon berdaun pink sambil mendengarkan suara merdu dari burung-burung yang masih di alam bebas di kawasan Taman Wisata Alam Ruteng.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Pohon berdaun pink di kawasan Taman Wisata Alam Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur. Foto diambil pada Agustus 2014.
Biasanya, setiap tahun dalam bulan Juni-Agustus, pohon itu menyuguhkan daun berwarna pink. Pohon ini tumbuh di pinggir jalan Transflores yang berada di Kampung Robo, Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai. Bahkan, pohon yang tumbuh berdaun pink itu berada tak jauh dari Gunung api Ranaka. Mata para pelancong menikmati dua keindahan alam, yakni melihat puncak gunung api Ranaka serta keindahan alam disekitarnya dan melihat dari dekat pohon berdaun pink. Tak terlalu sulit untuk melihatnya, wisatawan bisa melihat dari dalam mobil travel tujuan Ruteng-Maumere maupun sebaliknya.

Pada Agustus 2014 lalu, saat Kompas.com melintasi Jalan Transflores dari arah Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai, Flores, NTT, para sopir taksi tujung Ruteng-Borong dan ke arah Timur selalu menginformasikan kepada para penumpang tentang keunikan pohon berdaun warna pink.

Tak sia-sia dengan kamera yang disiapkan di dalam tasnya mengabadikan keunikan alam Pulau Flores dengan memotret. Bahkan, seorang penumpang yang hendak ke Kota Kupang juga mengabadikannya dengan memotret pohon berdaun berwarna pink tersebut. Ketika para penumpang menanyakan kepada para sopir pohon apa namanya itu dalam bahasa lokal orang Manggarai, para sopir tidak mengetahui nama pohon itu. Namun, setiap tahun pohon itu selalu menyuguhkan daun berwarna pink.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Turis sering mengabadikan keindahan alam Pulau Flores bagian barat saat melintasi Jalan Transflores di Rongket, Kampung Robo, Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Foto diambil pada Agustus 2014.
Setelah diabadikan dalam sebuah kamera, para penumpang mulai menceriterakan keindahan alam Pulau Flores dengan beraneka kekayaan pariwisatanya. Bukan hanya ada di pantai yang berwarna pink melainkan pohon juga berwarna pink. Ini sesuatu yang menakjubkan, mengapa Pulau Flores sangat dikenal di dunia luar Negeri.

Para penumpang menceriterakan tentang binatang Komodo, salah satu binatang purba yang masih hidup sampai dengan zaman sekarang. Bahkan, sudah ditetapkan menjadi salah satu warisan keajaiban dunia. Selain itu, persawahan yang berbentuk sarang laba-laba. Dan keajaiban lain, danau tiga warna di kawah Kelimutu. Belum lagi dengan atraksi-atraksi budaya yang menakjubkan seperti tari caci, tari Ja’i, Tari Gawi. Bahkan berbagai keunikan-keunikan lain yang belum dipromosikan.

Terkait dengan pohon berdaun pink, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Ruteng, Ora Yohanes kepada Kompas.com, Rabu (29/10/2014) menjelaskan, Kawasan Taman Wisata Alam Ruteng memiliki kekayaan alam yang indah. Salah satunya adalah pohon berwarna pink yang berada di Gololusang maupun di pinggir Jalan Transflores dari arah Ruteng menuju arah Timur.

Selain pohon itu, ada puncak Gunung Ranaka, bekas letusan api beberapa tahun lalu. Selain itu, di dalam kawasan Taman Wisata Alam Ruteng terdapat burung endemik khas Flores seperti burung hantu. “Turis asing dan peneliti burung sudah sering mengunjungi Taman Wisata Alam Ruteng di bagian Gololusang dan di sekitar danau Ranamese,” jelasnya.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Pohon berdaun pink di kawasan Taman Wisata Alam Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur. Foto diambil pada Agustus 2014.
Seorang warga Manggarai, Albertus Harianto mengatakan, wisatawan asing dan domestik saat melintasi pinggir Jalan Transflores di sekitar Rongket, Kampung Robo, Kecamatan Wae Rii selalu berhenti di pinggir jalan untuk melihat keanehan pohon berdaun pink serta mengabadikan dalam sebuah kamera.

“Turis sering mengabadikan dalam kamera mereka untuk memotret pohon berdaun pink itu,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

Hotel Story
Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com