Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Budaya Pesisir Mahakam

Kompas.com - 08/11/2014, 20:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Pembabatan hutan dan ekspansi perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur semakin meminggirkan kearifan lokal masyarakat setempat. Di tengah makin sempitnya ruang gerak, masyarakat masih tetap berjuang mempertahankan adat istiadat dan tradisi mereka dengan segala macam keterbatasannya.

Sesilia Tipung (24), perajin anyaman dari suku Dayak Aoheng, mengungkapkan, masyarakat Dayak di kampungnya di Kecamatan Long Bahun, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, semakin sulit mencari bahan baku anyam-anyaman, seperti rotan, pandan hutan, dan bambu. ”Hutan di tempat kami habis dibabat untuk perkebunan sawit. Kami akhirnya menanam sendiri rotan, pandan hutan, dan bambu untuk mencukupi kebutuhan bahan baku anyam- anyaman,” ujarnya, Jumat (7/11/2014), di sela-sela Pameran Budaya Sei (Sungai) Mahakam di Bentara Budaya Jakarta yang digelar 6-16 November 2014 oleh Yayasan Total Indonesia dan Bentara Budaya Jakarta.

Selain bahan baku yang langka, para perajin anyam-anyaman di Kalimantan Timur kini juga makin langka. Di Long Bagun saja sekarang tinggal tersisa sekitar 50 perajin yang sebagian besar adalah wanita tua. ”Anyam- anyaman tradisional Dayak nyaris punah karena hampir tidak ada lagi anak muda yang tertarik belajar kerajinan yang rumit ini,” ucap Sesilia.

KOMPAS.com / DINO OKTAVIANO Dua ekor buaya muara (Crocodylus porosus) yang sudah diawetkan, asal Kutai kartanegara, Kaltim, dan merupakan buaya yang pernah memangsa manusia, dibawa ke Jakarta untuk dipamerkan dalam Festival Budaya Sei Mahakam di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (4/11/2014). Festival berlangsung 6-16 November, diselenggarakan oleh Yayasan Total Indonesia bersama Bentara Budaya Jakarta. KOMPAS.com / DINO OKTAVIANO
Menteri Sekretaris Keraton Kutai Kartanegara Ing Martadipura HAPM Harryanto Bachroel mengakui, seiring perkembangan zaman, budaya di sepanjang pesisir Sungai Mahakam makin pudar. Meski demikian, Harry berharap keraton bisa menjadi benteng terakhir pertahanan budaya di era globalisasi. ”Budaya di pesisir Mahakam harus dipertahankan karena ini adalah jati diri suku/bangsa yang mampu menumbuhkan ekonomi kerakyatan serta memperkokoh kesatuan bangsa,” ucapnya.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup per Maret 2014 (Kompas, 3 April 2014), sebanyak 41,6 juta hektar atau 72,63 persen luas daratan di Kalimantan, termasuk Kalimantan Timur, telah dikapling bagi tambang, perkebunan, dan industri kayu. Jika pembukaan lahan terus dibiarkan, keragaman budaya dan kearifan lokal masyarakat akan makin terpinggirkan. (ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com