Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Punya Pesawat, Banyuwangi Kaya Festival

Kompas.com - 30/03/2015, 08:16 WIB
BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sejak Garuda Indonesia meluncurkan penerbangan perdana Denpasar-Banyuwangi-Surabaya (PP) pada 1 Mei 2014, otomatis pariwisata kabupaten di ujung Pulau Jawa itu mulai menggeliat. Sebagai kabupaten yang bertetangga dengan Pulau Bali, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tak mau menyia-nyiakan peluang kedekatan Banyuwangi dengan Bali yang kerap disebut "Pulau Seribu Pura" tersebut.

Pantai, gunung, adat istiadat dan budaya yang masih bertahan dimiliki Banyuwangi tak ubahnya Bali. Hanya saja nama Bali telah lebih dulu melambung ke mancanegara sehingga wisatawan kerap "membanjiri" obyek-obyek wisata si Pulau Dewata. Bupati Anas ingin wisatawan mancanegara (wisman) yang selalu memenuhi Bali digiring utuk mampir ke Banyuwangi dan melihat keindahan Banyuwangi yang tak kalah hebat dari Bali.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Tarian Barong Using di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Untuk wisata bahari, Banyuwangi memiliki Pantai Pulau Merah, Pantai Tabuhan, Pantai Boom, dan Pantai Mustika. Bagi kalangan peselancar internasional, nama G-Land sudah memiliki tempat tersendiri. Para peselancar maancanegara lebih memilih menggunakan speed boat menuju G-Land dari Pulau Bali.

Nama Ijen juga sudah mendunia, terutama di kalangan turis Perancis dan Eropa. "Blue fire" di Ijen selalu diburu turis mancanegara sekaligus melihat penambang belerang bekerja. Belum lagi Taman Nasional Alas Purwo, desa wisata Kemiren dan masih banyak lagi obyek wisata menarik di Banyuwangi.

BARRY KUSUMA Pantai Pulau Merah di Banyuwangi, Jawa Timur.
Di kalangan wisatawan domestik, nama Banyuwangi pun sebagai destinasi wisata mulai dikenal. Kini wisatawan domestik tidak lagi menomorduakan Banyuwangi untuk mengisi agenda liburan mereka. Sebelum menuju Bali, bus-bus wisata dan kendaraan pribadi singgah di Banyuwangi. Demikian juga sebaliknya, setelah mengunjungi Bali dan balik ke Pulau Jawa, Kota Banyuwangi wajib menjadi agenda wisata para pelancong untuk mengagumi keindahan alamnya dan menikmati kuliner khas "The Sunrise of Java" ini.

Sejak Garuda Indonesia memulai penerbangan Denpasar-Banyuwangi-Surabaya (PP) menggunakan pesawat ATR 72-600, Kota Banyuwangi kerap diramaikan penumpang untuk urusan bisnis atau liburan. Jangan heran kalau setiap akhir pekan, bisa dibilang sulit mendapatkan tempat kosong di pesawat. Apalagi sepanjang tahun 2015 Banyuwangi menggelar festival. Setiap bulan ada acara ditampilkan untuk menarik wisatawan terkait dengan Banyuwangi Festival 2015.

KOMPAS/HARRY SUSILO Petambang sedang mengambil belerang di Kawah Ijen, Jawa Timur.
Anas memaparkan ada 38 agenda pada Festival Banyuwangi 2015. "Uniknya, yang terlibat dalam Festival Banyuwangi bukan EO (event organizer) tapi para pegawai pemda. Jadi tak ada ego sektoral dan sekaligus bertujuan untuk transfer of knowledge," kata Anas ketika menerima kunjungan Direktur Niaga Garuda, Handayani dan rombongan di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Kamis (26/3/2015).

Handayani pun tak menampik kalau pariwisata Banyuwangi sekarang ini semakin maju dan mulai dikenal luas para pelancong dalam dan luar negeri.

Menurut dokter yang pernah bertugas di Banyuwangi tahun 1987 dan baru menjabat sebagai Direktur Niaga Garuda pada Desember 2014 itu, animo masyarakat menggunakan Garuda ke Banyuwangi juga meningkat. "Sering (calon penumpang) tak dapat seat berarti pertanda baik. Ini menunjukkan Banyuwangi mulai ramai dikunjungi untuk acara bisnis dan wisata," kata Handayani saat meresmikan kantor Garuda Indonesia Cabang Banyuwangi pada hari yang sama.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dengan Direktur Niaga Garuda Indonesia, Handayani di rumah Osing yang berdiri di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Kamis (26/3/2015).
Keinginan untuk menambah frekuensi penerbangan ke Banyuwangi telah diantisipasi Garuda. Namun, lanjut Handayani, semuanya itu masih terkait dengan beberapa hal seperti panjang landasan dan izin slot penerbangan. Pasalnya untuk mengganti pesawat yang memiliki daya tampung lebih besar dari ATR yakni sekelas Bombardier CRJ 1000 NextGen yang mampu membawa 100 penumpang perlu penambahan panjang landasan Bandara Blimbingsari.

"Sekarang ini panjang landasan Bandara Blimbingsari baru 1.800 meter. Untuk Bombardier CRJ 1000 minimal (panjang landasan) 2.100 meter. Mudah-mudahan Mei sudah bisa menambah frekuensi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com