Proses pemeliharaan dimulai sejak larva kerang yang dipelihara di tangki dengan daya tampung lima ton air laut berisi sekitar sembilan juta larva kerang hingga berumur tiga minggu. Proses pemeliharaan di ruang tertutup ini dilakukan sangat hati-hati, bahkan pakan larva berupa plankton pun dimonitor secara detail kualitasnya.
Setiap proses insersi membutuhkan satu donor kerang untuk diambil mantle tissue (organ lunak kerang mutiara) untuk ditanam menyelimuti nukleus yang akan menentukan warna mutiara yang akan dipanen. Setelah tiga bulan kemudian, kerang dipindai dengan sinar X untuk menyeleksi ukuran mutiara yang dikehendaki.
Proses panjang inilah yang membuat mutiara air laut mahal, tentu selain karena keindahannya. Fase budidaya mulai dari pembenihan sampai bisa dipanen pertama kali membutuhkan waktu hingga empat tahun. Dalam satu kerang mutiara pun hanya terdapat 1-2 butir mutiara.
Karena prosesnya yang lama, kompleks, padat modal, dan membutuhkan teknologi tinggi dalam budidaya kerang mutiara, tidak banyak pelaku industri mutiara di Lombok yang bertahan. Selain karena krisis ekonomi juga karena serbuan mutiara air tawar dari Tiongkok yang lebih murah dengan kualitas yang semakin mirip dengan mutiara laut. Dari semula sebanyak 39 pengusaha, kini tinggal 6 hingga 8 pengusaha yang masih bertahan di Lombok. Sebagian pengusaha dapat bertahan karena memiliki jaringan pemasaran di luar negeri.
Kejelian perusahaan asing dari Australia ini untuk menggabungkan industri mutiara dan wisata edukasi patut ditiru oleh pelaku industri lokal. Serombongan turis asing dalam grup besar dan kecil terlihat menikmati tur tersebut pada akhir Maret lalu. Dari wisata mutiara di tempat ini, wisatawan asing dan domestik Lombok dapat mengetahui seluk-beluk budidaya mutiara alam sekaligus berbelanja. (Riza Fathoni)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.