Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hangatnya Malam Bersama Hik

Kompas.com - 07/07/2015, 10:41 WIB
KEHADIRAN hik, kependekan dari hidangan istimewa kampung, mewarnai lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar. Keramaian di gerobak hik berlanjut hingga dini hari menghangatkan malam dengan tegukan wedang dan kudapan khas pedesaan di bar ala kampung itu.

Serupa dengan bar, hik disukai karena menyuguhkan aneka minuman yang menghangatkan tubuh. Namun, jangan cari minuman beralkohol di sini. Minuman di sini terbuat dari racikan herbal, seperti jahe, kencur, dan secang. Warung hik sebenarnya banyak dijumpai di sudut-sudut kota di Jawa Tengah, salah satunya yang sayang dilewatkan adalah Hick Gaul Pak Mul.

Warung Hick Gaul Pak Mul terletak di Jalan Lawu Karanganyar, sekitar 30 kilometer dari Kota Solo, Jawa Tengah. Buka dari pukul 17.00, antrean panjang sudah tampak sesaat sebelum gerobak hik dibuka. Pengunjung harus menunggu sampai nasi selesai dimasak. Sembari menunggu nasi dan lauknya siap dihidangkan, mereka mengganjal perut dengan aneka penganan.

Meskipun mengubah diri dengan nama hick alias hidangan istimewa cah Karanganyar, ciri-ciri hik tradisional masih kental dipertahankan. Di masa lampau, pedagang hik berkeliling kampung menjajakan wedang hangat dan beragam camilan. Awalnya, penjual yang seluruhnya laki-laki ini memikul dagangan menyusuri jalanan pedesaan. Sembari berjualan mereka meneriakkan kata,”hik...!”

Satu pikulan hik berisi dandang air panas yang dijaga agar tetap panas. Pikulan lain sesak oleh jajanan, seperti aneka gorengan, pisang rebus, kelepon, atau sate telur puyuh. Penjajanya berkeliling dengan penerangan lampu teplok.

Dari pikulan, hik lalu dijajakan dengan gerobak dorong sebelum kemudian lebih banyak mangkal di lokasi tertentu. Jika wong Solo dan sekitarnya mengenal istilah hik, warga Yogyakarta dan Klaten menjuluki konsep ”bar” jalanan ini sebagai angkringan. Satu hal yang sama, hik ataupun angkringan menjajakan kesederhanaan makanan pedesaan yang murah.

Hick Gaul Pak Mul kini memilih berjualan dengan gerobak yang hanya berfungsi sebagai simbol hik. Walau memiliki roda, gerobak kayu ini hanya mangkal di tepi jalan. Kudapan yang tak muat di gerobak lantas ditata di meja panjang. Untuk melayani konsumen yang terus membeludak hingga pukul 01.00, Hick Gaul ini mempekerjakan hingga 15 karyawan.

Pengunjung yang tak tertampung di bangku panjang sekitar gerobak lantas duduk lesehan di trotoar yang ditutup terpal plastik. Karena mangkal di depan rumah pemiliknya, teras rumah pun diubah menjadi tempat lesehan. Setiap hari, rata-rata 200 orang menikmati santapan ala Hick Gaul Pak Mul. Pada akhir pekan dan hari libur, jumlah pengunjung bisa membeludak lebih dari 500 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com