TALAUD adalah bumi Porodisa. Sebuah surga kata orang, tempat bersemayam banyak hikayat dan kearifan lokal yang masih terjaga. Sebuah bentang alam dari kumpulan pulau-pulau paling ujung Utara Indonesia, Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten ini adalah penegas batas negara Indonesia dengan Filipina, yang terpisah oleh lautan dan menjadikannya kabupaten bahari, lengkap dengan pengaruh budaya maritimnya.
Pulau Karakelang adalah pulau terbesar di Talaud, yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan di Melonguane, ibu kota Talaud. Menjelajah ke pulau ini adalah sebuah petualangan yang diwarnai decak kagum keindahan alam yang masih masih sangat alami. Di sana-sani sajian panoramanya adalah soal kejernihan air laut, langit biru yang bersih dan hijau daun yang subur.
KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL Pengunjung di Pantai Karakelang bagian Timur, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara mengendarai sepeda motor untuk menikmati pantai panjang berpasir lembut itu.
Bertandanglah ke Beo, sekitar 25 kilometer dari Melonguane melalui jalan darat, sajian panorama keindahan pantai tak akan habis-habisnya. Deburan ombak yang memecah di pasir putih, karang dan akar bakau adalah nyanyian pengiring perjalanan. Lewati pasir panjang Tambio'e dan mari jelajahi hutan menuju sebuah goa, tak jauh dari Beo, sekitar 15 menit berkendara ke arah Rainis.
Goa itu dinamakan oleh penduduk dengan nama Goa Weta, yang diambil dari nama orang yang menemukannya sewaktu penjajahan Jepang dulu. Dari cerita yang tertutur, goa ini dijadikan sebagai tempat persembunyian dari tentara Jepang pada waktu itu. Mereka tinggal berbulan-bulan di dalam goa untuk menghindari tentara Jepang, dan hanya keluar jika waktu malam.