Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Meksiko, Eksotis, dan Seksi bak Maria Mercedes

Kompas.com - 26/05/2016, 07:15 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika menyebut negara Meksiko, kata apa yang muncul di benak Anda? Mungkin banyak di antara Anda yang justru menyebut telenovela. Ya, telenovela alias opera sabun asal Meksiko memang begitu tersohor.

Sampai mempopulerkan beberapa tokoh telenovela seperti Maria Mercedes, Paulina, Esmeralda, dan kawan-kawan. Tetapi jika diminta menyebutkan kuliner Meksiko, agaknya agak sulit mendeksripsikannya. 

Makanan khas Meksiko memang agak sulit untuk dicari. Di Indonesia, makanan khas Meksiko mentok di tortilla atau nacho, yang semuanya adalah jajanan jalanan. Untuk itu ketika The Ritz Carlton Jakarta, Mega Kuningan dan Kedutaan Besar Meksiko memboyong chef asli Meksiko, Eduardo Perez Romero untuk memasak makanan khas Meksiko di Asia Restaurant dan Lobo, jadi kesempatan baru untuk mencicipi kuliner negeri eksotis ini.

KompasTravel berkesempatan untuk merasakan mencicipi langsung masakan chef Romero yang disajikan di Asia Restaurant, Ritz Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Rabu (25/5/2016).

Mulai dari cuitlachoche cream soup, sup yang terbuat dari truffle Meksiko, kemudian refried beans, kacang hitam tumbuk dengan rasa gurih yang sangat mudah ditemui di Meksiko, green mole daging ayam dengan bumbu sayuran seperti kacang hijau, chayotes, nopales, dan masih banyak menu makanan lainnya.

Nama makanan Meksiko memang terdengar asing di telinga, pelafalannya bahkan sukar diucapkan oleh lidah orang Indonesia. Tetapi rasa masakan Meksiko sungguh akrab dengan kuliner Indonesia.

Usut punya usut, Meksiko memang loyal dalam memasak dengan berbagai macam rempah-rempah, sama dengan Indonesia. Bahkan cabai, juga menjadi bumbu penting yang tak boleh ketinggalan di masakan orang Meksiko, sama seperti orang Indonesia.

Refried beans, kacang tumbuk asal Meksiko yang lumer di mulut!
"Di Meksiko kami sangat suka memasak dengan cabai. Tiap cabai memiliki rasa yang berbeda juga tumbuh di tempat yang berbeda. Kami punya 25 cabai, dan kalau segar atau kering memiliki rasa yang berbeda lagi," ujar Romero. 

Tetapi berbeda dengan di Indonesia yang cabainya memiliki cita rasa pedas dicampur pahit, cabai Meksiko memiliki cita rasa manis, agak asam, dan pedas. Seperti cabai jalapeno, rasanya lebih mirip buah yang pedas. Tak heran cabai ini jadi primadona untuk memasak makanan Meksiko. 

Meski demikian Anda tak akan kepedasan karena makan makanan Meksiko. Pasalnya, chef Romero telah mentolelir rasa masakannya dan memasak makanan yang dapat diterima oleh lidah orang internasional. 

Kelebihan lainnya, makanan Meksiko ternyata sangat memperhatikan unsur kesehatan. "Kami tak pakai penyedap rasa dan memakai sangat sedikit minyak. Bisa dibilang jajanan pinggir jalan di Meksiko semua juga begitu," ungkap Romero.

Mungkin inilah jawaban mengapa Maria Mercedes memiliki tubuh aduhai layaknya gitar Spanyol. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com