Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkok Saja Punya Wisata Sungai, Palembang Juga Bisa!

Kompas.com - 09/06/2016, 03:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata menyambut baik upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kota Palembang mengembangkan wisata bahari dengan mengoptimalkan keelokan potensi Sungai Musi dalam menjaring wisatawan.

"Sungai Musi bisa menjadi atraksi utama dan punya daya pikat tinggi," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan di Jakarta, Rabu (8/6/2016).

Kalau sulit memikirkan konsep Sungai Musi sebagai destinasi utama, menurut Menpar, Palembang bisa mencari benchmark kota-kota lain di dunia yang memiliki sungai di tengah kotanya dan menjadi daya tarik wisata.

"Bandingkan dengan kota-kota besar lain di dunia yang memiliki potensi sungai besar seperti Musi," katanya.

Palembang perlu membandingkan dengan kota-kota lain seperti Bangkok dengan pesona Sungai Chao Phraya, London dengan Sungai Thames, Paris dengan Sungai Seine, Moskwa yang memiliki Sungai Moskwa, atau Kota Kairo dengan pesona Sungai Nil.

KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM Etape II Musi Triboatton 2013 dimulai dari Jembatan Kuning di Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, Selasa (19/11/2013). Etape II ini diawali dengan menyusuri Musi dengan perahu cepat. Ajang ini jadi promosi wisata petualangan dan budaya sungai.
Sebelumnya Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Palembang, M Safri Nungcik mengatakan pemerintah setempat akan mengembangkan wisata bahari Palembang dengan mengoptimalkan potensi wisata dari keelokan Sungai Musi.

Dalam perencanaan Kota Palembang disebutkan bahwa kota ini memanfaatkan seluruh model transportasi yakni darat, sungai, dan udara. Untuk sungai akan dihidupkan, dalam arti bukan untuk angkutan barang dan orang saja tetapi juga untuk wisata.

Model transportasi bus air langsung disiapkan, untuk mengantar wisatawan menuju sejumlah atraksi wisata penting di bantaran Sungai Musi.

Bus air itu terhubung ke lokasi wisata Kampung Kapitan, Kampung Arab Al Munawar, kawasan 14 Ulu, kawasan 10 Ulu, dan Pulau Kemaro.

Safri optimistis segera mengembangkan wisata bahari apalagi Sungai Musi merupakan nadi kehidupan di tengah Kota Palembang.

Di bawah Jembatan Ampera, berbagai ragam kehidupan masyarakat di bekas pusat Kerajaan Sriwijaya bisa ditemui. "Kalau Thailand saja bisa memikat wisatawan asing dengan cara itu, Palembang juga pasti bisa," katanya.

KOMPAS/INGKI RINALDI Sejumlah perahu siap mengantarkan wisatawan melintasi Sungai Chao Phraya di Bangkok, Thailand, awal Mei lalu, guna mengunjungi Candi Wat Arun yang tampak dari kejauhan.
Untuk lebih melambungkan wisata Sungai Musi, Pemkot Palembang menggandeng BUMN, PT ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) akan membangun sebuah hotel dengan 20 lantai di kawasan Sungai Musi dengan investasi sekitar Rp 200 miliar. Kerja sama juga dilakukan dengan jaringan hotel Sahid Grup.

"Jika ini dikemas dengan baik, saya optimistis Kota Palembang bakal menjadi kota wisata sungai pertama di Indonesia," kata Safri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com