Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murah, Alasan Liburan ke Sri Lanka

Kompas.com - 02/08/2016, 06:44 WIB
Kontributor Travel, Fira Abdurachman

Penulis

INGIN jalan-jalan tapi nggak punya uang banyak? Sri Lanka bisa jadi tujuan liburan kamu selanjutnya. Mata uang Sri Lanka adalah Rupee harga tukar dan nilai pakainya masih di bawah Indonesia, di mana 1 dollar AS setara dengan 144 Rupee. 100 Rupee setara dengan Rp 1.000.

Harga kebutuhan hidup sehari-hari di Sri Lanka juga masih lebih murah dibanding Indonesia. Harga satu kali makan nasi kari misalnya, di kedai biasa harganya kisaran 150-200 Rupee atau setara dengan Rp 15.000 - Rp 20.000. Di restoran yang agak besar tidak jauh beda harganya. Sedikit lebih mahal di beberapa kawasan turis namun masih bisa dijangkau, antara 250-350 Rupee atau setara dengan Rp 25.000 - Rp 35.000.

Transportasi juga demikian. Bus dalam kota kisaran 10-20 Rupee atau setara dengan Rp 1.000 - Rp 2.000. Bus antar kota sedikit lebih mahal namun tetap hitungannya murah untuk kita. Rata–rata bus antar kota kelas ekonomi di kisaran harga 100-300 Rupee atau Rp 10.000 - Rp 30.000.

Kereta antar kota juga demikian. Gerbong kelas 3 yang paling murah untuk antar kota dengan jarak waktu 3-5 jam perjalanan rata-rata harganya 50-150 Rupee atau setara dengan Rp 5.000 – Rp 15.000. Kelas 1 yang paling mahal dikisaran harga 300 Rupee atau setara dengan Rp 30.000. Bila ingin lebih murah, para turis biasa membeli tiket kelas 2. Bedanya adalah kelas 1 memakai AC sementara kelas 2 tidak ada AC.  

Hanya terasa sedikit mahal untuk tiket masuk area turis. Tiket resmi bisa mencapai 20-30 dollar AS. Namun tingkat penjagaan tiket di kawasan Sri Lanka tidak terlalu ketat. Berdasarkan pengalaman KompasTravel, para sopir tuk-tuk atau staf hotel  menawarkan “jalan belakang” atau bayar tanpa tiket resmi yang harganya lebih murah.

Saat berkeliling di kota tua Arunadhapura, seharusnya membayar tiket seharga 25 dollar AS. Namun KompasTravel hanya diminta uang tambahan 2.000 Rupee atau setara dengan Rp 200.000 atau sekitar 17 dollar AS untuk masuk ke Stupa dan reruntuhan peninggalan sejarah.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Pantai di Sri Lanka merupakan daya tarik untuk mendatangkan wisatawan.
Untuk belanja makanan, minuman atau barang, toko-toko di Sri Lanka mematok harga yang sama dengan masyarakat lokal. Yang patut diwaspadai adalah harga tuk-tuk dan beberapa hotel.

Makanya untuk harga transportasi, lebih rajinlah bertanya terlebih dahulu seputar harga dan arah jalan. Untuk hotel lebih mudahnya adalah pesan dan bayar melalui website perjalanan atau cara online.

Untuk penerbangan akan sedikit mahal dan sedikit pilihan. Dari Indonesia biasanya para turis menggunakan pesawat Malaysia Airlines dan Lankan Airlines. Untuk pesawat penerbangan murah, AirAsia menyediakan rute dari Kuala Lumpur ke Kolombo. Penerbangan ini tak jarang menawarkan harga promo ke Kolombo. Kalau beruntung bisa mendapatkan harga Rp 1-2 juta saja untuk tiket PP.

Dengan kantong kocek yang tipis, kamu bisa menikmati pemandangan dan pantai yang bagus. Ditambah mengenal lebih dalam negara yang baru membuka diri. Menyenangkan bukan? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com