Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panorama Teluk dan Komodo Magnet Wisata Labuan Bajo

Kompas.com - 05/11/2016, 10:07 WIB

LABUAN Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu destinasi wisata prioritas yang ditetapkan pemerintah untuk dikembangkan. Sampai 2019, pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisata ke Indonesia mencapai 20 juta pengunjung.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, pada Januari-Agustus 2016, jumlah wisatawan mencapai 7,36 juta orang, naik 8,39 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015.

Wisatawan yang menjadi target kunjungan ke Labuan Bajo tidak hanya wisatawan dari Bali yang menggunakan penerbangan Garuda Indonesia rute Jakarta-Labuan Bajo melalui Denpasar, tetapi juga wisatawan dari sejumlah daerah melalui penerbangan langsung Garuda rute Jakarta-Labuan Bajo. Rute penerbangan Jakarta-Labuan Bajo ditempuh sekitar 2 jam.

(BACA: Jurnalis China Ini Terpukau Melihat Keindahan Labuan Bajo)

Keindahan alam Labuan Bajo dengan kawasan Taman Nasional Komodo memang menakjubkan. Misalnya, panorama tiga teluk yang dapat dilihat dari ketinggian bukit di Pulau Padar.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo menilai panorama di bukit itu memesona. Nilai jual pariwisata dan potensi pasar penumpang ke Labuan Bajo menjadi pertimbangan bagi Garuda untuk membuka penerbangan langsung Jakarta-Labuan Bajo.

Lalu, bagaimana wisatawan berkunjung ke Pulau Padar, termasuk beberapa pulau sekitar, seperti Pulau Kelor, Pulau Rinca, dan Pulau Komodo, di kawasan Taman Nasional Komodo? Wisatawan dapat berkunjung ke pulau-pulau itu menggunakan kapal cepat dengan biaya sewa Rp 7,5 juta per hari.

Akses transportasi di kawasan wisata menjadi salah satu faktor yang menentukan tingkat kunjungan wisatawan. Semakin mudah dan murah transportasi, semakin banyak wisatawan tertarik berkunjung.

KOMPAS/YOVITA ARIKA Wisatawan berfoto di puncak bukit di Pulau Padar dengan latar belakang teluk-teluk yang ada di pulau yang berada di kawasan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, tersebut, 31 Agustus 2015.
Ini, misalnya, bisa diupayakan melalui pengadaan kapal reguler yang melayani rute-rute di kawasan wisata. Untuk itu, perlu diupayakan transportasi yang murah dan mudah ke kawasan wisata Labuan Bajo.

Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, BUMN-BUMN ingin berkontribusi secara langsung dengan memberikan bantuan tanggung jawab sosial perusahaan melalui pembangunan dermaga, jembatan, atau pembangunan rumah kreatif.

Bupati Manggarai Barat Agustinus CH Dula mengatakan, nilai jual pariwisata Labuan Bajo adalah komodo, binatang yang memiliki kekhasan.

Saat ini, menurut Agustinus, komodo menjadi perhatian dunia dan Pulau Komodo termasuk salah satu keajaiban dunia. Mudah-mudahan, Labuan Bajo sebagai kawasan wisata prioritas pun terus menjadi perhatian dunia.... (FERRY SANTOSO)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 November 2016, di halaman 18 dengan judul "Panorama Teluk dan Komodo Magnet Wisata Labuan Bajo".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com