Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2017, 10:45 WIB

JUDI secara resmi ilegal di bawah hukum Republik Rakyat Tiongkok. Tetapi, hal itu tidak berlaku di Makau.

Daerah administrasi khusus Republik Rakyat Tiongkok, yang pernah menjadi ”mantan” koloni Portugis ini, melegalkan judi sejak tahun 1985. Dari hanya berdiri 15 kasino, hingga akhirnya menjelma menjadi Las Vegas-nya Asia.

Kasino mengubah wujud daerah yang dahulunya perkampungan nelayan saat awal menjadi koloni Portugis 442 tahun yang lalu.

KOMPAS/LASTI KURNIA Patung Mao Zedong di sebuah toko di kawasan turis di Makau.
Puluhan ribu turis datang ke Makau setiap hari. Tujuannya rata-rata untuk berjudi di 47 kasino yang saat ini berdiri di Makau.

Hotel dan kasino menjadi lapangan kerja terbesar di Makau. Lapangan pekerjaan berlebih bagi Makau yang populasinya hanya sekitar 597,425 jiwa.

Ini membuat Makau bahkan mengimpor tenaga kerja dari sejumlah negara.

KOMPAS/LASTI KURNIA Penjual kaus souvenir di Makau.
Kemudian menjadikan Makau menjelma menjadi ”Kota Mimpi”. Tak hanya bagi para penikmat judi, tetapi juga para pencari kerja.

Makau yang luasnya hanya sekitar 30,5 km persegi atau kira-kira hanya seperempat luas dari wilayah Jakarta Barat itu, bagaikan daerah yang tak pernah berhenti berdenyut.

Di jalan-jalan, di areal pertokoan, lalu-lalang manusia memenuhi rute-rute tempat turis menikmati suasana Makau yang seperti kota-kota di Eropa.

Sejuk, dingin, dan diwarisi sejumlah bangunan kuno peninggalan Portugis.

KOMPAS/LASTI KURNIA Senja di depan Kasino Lisboa salah satu kasino moderen pertama yang didirikan pengusaha lokal Stanley Ho, Makau.
Sementara di dalam gedung-gedung kasino yang berbalut ribuan volt lampu hias, dan diawasi oleh ribuan kamera keamanan, aktivitas judi berlangsung 24 jam, ratusan orang lainnya bermimpi untuk meraih ribuan dollar di meja judi. (LASTI KURIA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Januari 2017, di halaman 28 dengan judul "Kota Mimpi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com