Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (47)

Kompas.com - 09/05/2008, 07:36 WIB
[Tayang:  Senin - Jumat]

 

Ziarah Suci

Permata sejarah Kazakhstan, demikian Turkistan dikenal. Bekas ibukota kesultanan Kazakh di abad ke-16 ini kini menarik ribuan Muslim dari Asia Tengah yang menjadikannya sebagai Mekkah kedua.

Matahari menampakkan wajahnya ketika saya turun dari kereta di Stasiun Turkistan. Langit biru kelam, berpadu dengan putihnya hamparan salju yang membungkus bumi, membangkitkan semangat saya di ujung perjalanan Kazakhstan ini.

Setelah menitipkan backpack di penitipan bagasi stasiun, saya segera menuju ke makam suci Khoja Ahmad Yasawi, monumen sejarah yang paling dibangga-banggakan negeri Kazakh.

Khoja Ahmad Yasawi lahir di Turkistan, hampir seribu tahun yang lalu. Dia belajar Islam di Bukhara dan  kembali ke Turkistan, menyebarkan ajaran sufisme di sini. Makamnya menjadi pusat ziarah penting. Begitu pentingnya makam ini sampai orang setempat percaya, tiga kali berziarah ke Turkistan sama dengan sekali naik haji ke Mekkah.

Bangunan megah yang sekarang menaungi pemakaman Yasawi dibangun lebih dari 200 tahun sesudah kematiannya. Adalah Timur si Pincang, atau Timurleng, yang sekarang diadopsi sebagai pahlawan besar Uzbekistan, yang membangun gedung megah di Turkistan ini untuk menghormati sang Khoja. Timur memang terkenal dengan monumen-monumen agungnya yang menyilaukan mata. Lihat kota Samarkand yang bertabur masjid-masjid dan madrasah-madrasah raksasa. Bangunan makam Khoja Yasawi ini hanyalah salah satu contoh kecil dari kedigdayaan sang Amir Timur.

Kubah-kubah hijau zamrud menantang langit. Lautan salju menghampar di hadapan. Dinding berbungkus mozaik, yang kalau dilihat dari dekat adalah tulisan bahasa Arab "ALLAH" yang disamarkan menjadi bentuk-bentuk geometris yang indah. Pintu masuknya tinggi sekali, seakan dibuat untuk raksasa. Warna hijau dan oranye berpadu indah, menghamburkan keindahan arsitektur gaya Persia.

Bagian pintu masuk mausoleum ini tidak sempat dihias apa-apa, karena sang Raja Timur dari selatan  keburu meninggal sebelum bangunan ini selesai. Namun hal itu tidak mengurangi kedahsyatannya.

Jangan heran kalau kemudian Kazakhstan demikian bangga akan peninggalan sejarah yang ada dalam wilayahnya. Walaupun cikal bakal bangsa ini adalah suku nomaden, namun Kazakhstan masih punya keajaiban arsitektur yang menjadi ciri khas bangsa-bangsa sedentair. Setelah Borat mengobrak-abrik reputasi Kazakhstan, sebuah film berjudul Nomad:The Warriors meluncur dari kantong pemerintah Kazakhstan yang menghabiskan dana 40 juta dolar untuk pembuatannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com