Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sego Bandem Pak Mail

Kompas.com - 06/02/2011, 08:17 WIB

KOMPAS.com - Nah ini dia tempat perhentian berikutnya ketika saya berjalan-jalan ke Purwokerto, namanya adalah Gorengan/Sego Bandem Pak Mail. Saya selalu makan disini setiap kali saya berkunjung ke Purwokerto. Kalau anda bosan makan yang itu-itu saja, mungkin anda harus mencoba makanan unik ini. Lokasinya di Pasar Wage Purwokerto. Meskipun hanya makanan kaki lima, tapi saya sangat suka dengan rasa masakan Pak Mail ini.

Dalam bahasa Jawa, sego artinya nasi, sedangkan bandem artinya lempar. Dinamakan Sego Bandem, karena ukurannya yang hanya sekepal tangan. Kalau hari biasa berjualan dari jam 5 sore sampai jam 4 pagi. Dan kalau hari Minggu dari jam 5 sore sampai jam 5 pagi. Hari itu saya mampir sekitar jam 3 pagi, dan ternyata yang makan disitu masih ramai sekali.

Kali ini saya pilih menu ketupat, kalau nasi kan sudah biasa, jadi saya pilih ketupat. Ketupatnya dipotong-potong, diberi kuah bumbu kacang yang agak encer dan tampak sedikit pedas, terus kita memilih sendiri gorengan dan lauknya. Ada dage goreng,  tahu goreng, mendoan, sate ati, ampela, kerang, dan nugget. Gorengannya saya pilih dage goreng, dan bakwan. Kalau anda datang kesini, anda pasti tergiur dengan gorengannya he-he... Keliatan sangat enak-enak semua.

Begitu dicicipi, waahhh uenak tenan. Jos Gandos! Bumbu kacangnya lembut, tepat banget untuk disantap dengan ketupat. Dan ini dia yang jarang ditemui di tempat lain, yaitu dage; makanan yang unik. Saya suka sekali dage di tempat ini, tak terasa sudah 4 buah yang saya makan. Harga-harga disini super duper murahnya. Saya makan ketupat, gorengan dage 4 buah, 1 sate telur, 1 sate kerang, plus 2 bakwan hanya Rp 5.000. (Yudi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

    Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

    Travel Update
    Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

    Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

    JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

    Travel Update
    8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

    8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

    Jalan Jalan
    Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

    Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

    Travel Update
    5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

    5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

    Jalan Jalan
    6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

    6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

    Hotel Story
    5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

    5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

    Travel Tips
    3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

    3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

    Travel Update
    Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

    Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

    Jalan Jalan
    The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

    The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

    Travel Update
    Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

    Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

    Jalan Jalan
    Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

    Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

    Travel Update
    Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

    Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

    Travel Update
    Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

    Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com