Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Wisata ke Ubud

Kompas.com - 19/03/2012, 08:01 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Lokasi mana yang Anda tuju saat berwisata ke Bali? Jika jawaban Anda lagi-lagi pantai, coba arahkan tujuan Anda ke Ubud yang terletak di Kabupaten Gianyar.

Tak perlu merasa jaraknya jauh ataupun bingung dengan kendala akomodasi. Sebab, Ubud sudah menjadi destinasi wisata sejak 1930-an. Transportasi, akomodasi, maupun tempat makan sangat mudah dicari di tempat ini. Pun harganya sangat bervariatif. Berikut tips berwisata ke Ubud.

Transportasi menuju Ubud. Dari daerah Kuta, Anda bisa naik shuttle bus menuju Ubud dengan harga tiket sekitar Rp 50.000. Anda bisa saja naik taksi, namun akan mahal sebab perjalanan sudah masuk lintas kabupaten. Sebaiknya sewa saja mobil untuk membawa Anda ke Ubud. Sewa mobil mulai dari harga Rp 250.000 dengan sopir.

Jika Anda ingin naik kendaraan umum, maka naik bemo dari Terminal Batubulan, Gianyar dan turun di pusat kota Ubud. Untuk mencapai Terminal Batubulan, bisa dengan naik Trans Sarbagita dari selatan Bali atau naik bemo dari Terminal Ubung, Denpasar.

Berkeliling Ubud. Di Ubud tidak ada taksi. Adanya adalah taksi lokal yang lebih mirip disebut sewa mobil. Anda bisa mencarinya di pusat kota Ubud seperti di Jalan Monkey Forest atau Jalan Raya Ubud.

Di sepanjang jalan Anda akan menemukan orang-orang menawarkan jasa taksi. Jangan lupa untuk menawar. Harganya mulai dari Rp 150.000 tergantung jarak maupun lama Anda akan berkeliling.

Alternatif lain adalah dengan menyewa sepeda. Sangat asyik berkeliling Ubud dengan menyewa sepeda. Ketahui pula apakah tempat Anda menginap menyediakan mobil. Sebab, sebagian besar hotel memiliki fasilitas mobil yang membawa tamu ke pusat kota Ubud secara gratis.

Bisa juga dengan menyewa sepeda motor. Kontak saja pihak hotel tempat Anda menginap untuk minta dicarikan sewa sepeda maupun sepeda motor. Namun sangat mudah untuk berjalan kaki keliling Ubud.

Ada tiga jalan utama yang merupakan pusat keramaian wisata di Ubud yaitu Jalan Hanoman, Jalan Monkey Forest, dan Jalan Raya Ubud. Pusat kota adalah kawasan persimpangan Jalan Monkey Forest dan Jalan Raya Ubud. Yaitu, dekat dengan Puri Agung Saren dan Pasar Ubud.

Akomodasi. Keunikan Ubud adalah memiliki akomodasi yang beragam walaupun dalam harga yang mirip-mirip. Setiap akomodasi menawarkan keunikan arsitektur dan pengalaman yang berbeda-beda.

Untuk hotel-hotel melati atau bujet rendah, Anda bisa mencari penginapan hotel melati atau homestay di kawasan Jalan Monkey Forest dekat alun-alun ke arah Puri Saren Agung Ubud atau di Jalan Raya Ubud. Ada banyak hotel bujet rendah di daerah ini, Anda bisa melakukan survei terlebih dahulu dengan meminta petugas hotel untuk melihat kamar tidur maupun kamar mandi hotel tersebut.

Hotel-hotel berbintang dengan bujet di bawah Rp 500.000-Rp 1 juta bisa Anda temukan pula di Jalan Hanoman, Jalan Monkey Forest, dan Jalan Raya Ubud. Beberapa hotel yang direkomendasikan dan memiliki kamar di tarif kamar ini adalah Rama Phala Resort & Spa, Pertiwi Resort & Spa, Tepi Sawah Villas, Champlung Sari Hotel, atau Arma Resort.

Mau menginap di tempat yang lebih sepi dan terkesan pribadi? Anda bisa mencari resor atau vila. Tentu harga kamarnya lebih mahal, sekitar Rp 2 juta ke atas per malam. Anda bisa cek Kupu-kupu Barong, Maya Ubud Resorts & Spa, Royal Pita Maha, Nandini, Samaya Ubud, Four Season Sayan, atau Puri Wulandari.

Makanan. Makanan khas Bali sampai kuliner Western bisa Anda temukan di Ubud. Salah satu kuliner Western yang naik daun adalah masakan dari Mexico. Anda bisa mencoba menu-menu Mexico di Nuri’s, Taco, Burrito.

Sementara untuk masakan khas Bali, Anda bisa mencoba di Warung Enak dan Warung Murni. Untuk yang lebih murah, cobalah nasi campur Kedewatan. Ingin nongkrong santai? Anda bisa mendatangi kafe-kafe atau lounge di Ubud.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

    Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

    Travel Update
    Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

    Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

    JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

    Travel Update
    8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

    8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

    Jalan Jalan
    Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

    Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

    Travel Update
    5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

    5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

    Jalan Jalan
    6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

    6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

    Hotel Story
    5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

    5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

    Travel Tips
    3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

    3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

    Travel Update
    Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

    Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

    Jalan Jalan
    The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

    The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

    Travel Update
    Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

    Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

    Jalan Jalan
    Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

    Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

    Travel Update
    Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

    Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

    Travel Update
    Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

    Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com