Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk ke Surga Kadal Raksasa di TN Komodo...

Kompas.com - 06/12/2012, 06:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com — Taman Nasional Komodo (TNK) yang terletak di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan taman yang berisi ribuan kadal purba raksasa yang dikenal dengan sebutan komodo. Sekitar 2.500 ekor komodo hidup di TNK dengan habitat alam terbuka di padang rumput savana. Komodo memiliki panjang dua sampai tiga meter dan berat mencapai 165 kg, atau 100 kg saat perut kosong. Bentuknya besar dan memiliki sisik pada tubuhnya.

Ciri khas yang uniknya adalah lidahnya yang memiliki cabang dua dan selalu menjulur. Meskipun penampilannya menyeramkan, komodo merupakan satwa liar yang cantik dan unik untuk dilihat. Di alam liar, satwa liar dengan nama latin Varanus komodoensis itu biasanya memburu mangsanya yang lemah dan sudah terluka. Mangsa tersebut sebelumnya sudah diintai oleh komodo. Untuk melumpuhkannya, kadal raksasa itu hanya butuh satu kali gigitan untuk memakan mangsanya yang tengah sekarat.

Selain kadal purba raksasa yang dilindungi tersebut, di TNK juga bisa dijumpai kuda, banteng liar, rusa, babi hutan, ular, kera, dan berbagai jenis burung. Keindahan biota bawah lautnya juga menakjubkan. Perairan TNK juga merupakan salah satu tempat menyelam terbaik di dunia. Dengan adanya daya tarik dan magnet wisata yang menakjubkan, TNK tentu menyimpan nilai pariwisata yang tinggi.

Kasubdit Komunikasi Media Elektronik dan Digital Direktorat Jenderal Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ratna Suranti mengatakan, TNK merupakan daerah dengan daya tarik pariwisata dengan keindahan alam yang menakjubkan. "Di Taman Nasional Komodo itu unik, karena merupakan satu-satunya tempat dengan banyak komodo yang hidup bebas liar. Pariwisatanya sangat strategis. Ini adalah salah satu daya tarik wisata yang ada di Indonesia timur," kata Ratna kepada Kompas.com, Rabu (5/12/2012).

Promosi wisata juga sudah banyak dilakukan pihaknya jauh sebelumnya. Di samping itu, upaya pemerintah daerah melakukan pembenahan untuk pengembangan potensi wisata yang menarik juga terus dilakukan. "Sebelum Kementerian Pariwisata mempromosikan, masih banyak orang belum tahu. Kalau promosi untuk (TN) Komodo saat ini sudah banyak. Sementara pemerintah daerah sudah memperbaiki sarana seperti di pelabuhan, kemudian jalannya, dan juga industri pariwisatanya mulai tumbuh seperti hotel-hotel dan sudah bagus-bagus," jelas Ratna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Warga Venesia Protes Pemungutan Biaya Masuk untuk Turis

Warga Venesia Protes Pemungutan Biaya Masuk untuk Turis

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com