Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narsis di Monumen Simpang Lima Gumul Kediri

Kompas.com - 04/02/2013, 09:40 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Monumen Simpang Lima Gumul di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang berbentuk mirip Arch de Triomphe di Paris, Perancis, menjadi tujuan favorit wisatawan, terutama pada hari libur.

Monumen yang berada di Kecamatan Ngasem dan menjadi pusat bertemunya arus lalu lintas dari lima penjuru wilayah di Kabupaten Kediri itu dipadati pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Mereka biasanya menghabiskan waktu menikmati pemandangan dengan berkeliling bangunan yang mempunyai dimensi seluas 804 meter persegi dan tinggi 25 meter itu.

Tak sedikit dari mereka mengabadikan momentum kunjungan itu dengan berfoto. Monumen yang dibangun pada era kepemimpinan Bupati Sutrisno itu memang mempunyai pemandangan yang menarik dari segi bangunannya sendiri, hingga pemandangan alam sekitar bangunan.

Di kawasan itu tidak ada arahan khusus atau keterangan tempat yang dinyatakan sebagai titik pengambilan gambar. Para pengunjung seakan sudah mempunyai naluri dalam memilih tempat yang digunakan sebagai titik mengambil gambar.

Titik pengambilan gambar yang menjadi favorit adalah tepat di jantung monumen dengan latar belakang megahnya bangunan, maupun pada beberapa ornamen patung serta taman rumput yang ada di sekeliling bangunan. Selain itu, rindangnya pepohonan sawit yang ditanam berjajar rapi di sepanjang trotoar yang mengelilingi monumen juga sering digunakan sebagai titik merekam citra.

Spot foto favorit lainnya adalah lorong bawah tanah yang menjadi akses masuk kawasan monumen. Panjang lorong dan pancaran sinar lampu yang terpantul dari dinding warna putih gading tersebut seakan menjadi tempat pengambilan gambar yang susah terlewatkan, sebab, banyak sekali pengunjung yang menyempatkan diri berfoto saat melewati areal itu.

Tempat pilihan lainnya adalah kawasan pasar dadakan atau Pasar Sabtu Minggu (Tugu) yang menjajakan makanan hingga buah tangan khas Kediri. Di pasar yang terletak sekitar 100 meter dari bangunan utama monumen itu juga kerap digunakan sebagai titik pengabadian.

Setelah puas memotret, para pengunjung biasanya langsung "pamer" melalui berbagai media sosial. Hal ini dimudahkan karena di kawasan monumen itu tersedia fasilitas wi-fi gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com