Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih "Seafood" dan Restoran Sesuka Hati

Kompas.com - 09/08/2013, 19:36 WIB
Sandro Gatra

Penulis

KOMPAS.com - Anda pilih seafood segar sesukanya, pilih restorannya, lalu santap. Begitulah jika Anda berwisata kuliner di pasar ikan di daerah Lee Yue Mun, Hongkong, China.

Di sana, ada sekitar 50 toko yang menjual beragam hewan laut. Kepiting, udang, kerang, lobster, dan ikan laut lainnya dengan berbagai ukuran dijajakan. Dijamin segar karena dijual dalam keadaan hidup. Anda tinggal pilih. Tentu sesuai kocek.

Setelah puas berbelanja, pilih restoran yang suka. Keliling dulu sebelum memutuskan. Ada sekitar 40 restoran yang berdiri di area sepanjang 3,5 kilometer. Pengelola restoran tak mempermasalahkan dari mana asal ikan yang dibawa. Mereka hanya akan mengenakan biaya masak dan tempat makan.

Masing-masing restoran memiliki tarif sendiri antara 70 dollar Hongkong sampai 150 dollar Hongkong per orang atau setara dengan Rp 91.000 sampai Rp 190.000. Berapapun ikan yang dibawa, tarifnya sama.

Saya dan rombongan yang mengikuti terbang perdana Tigerair Mandala rute Jakarta-Hongkong, masuk ke salah satu restoran yang sudah dipesan sebelumnya. Presiden Direktur Tigerair Mandala Paul Rombeek ikut bergabung.

KOMPAS.com/Sandro Gatra Menu olahan kerang di pasar ikan Lee Yue Mun, Hongkong, China.
Satu per satu masakan yang baru dimasak disuguhkan. Udang rebus, sup ikan, kepiting ditambah mi rebus, kerang, dan ikan tepung. Semua dimasak dengan bumbu tradisional. Ada sambal bagi yang suka pedas. Seperti di Indonesia, disuguhkan juga nasi panas. Nikmat.

Makan di tempat ini tentu mengikuti gaya setempat. Pakai sumpit dan mangkok kecil sebagai tempat nasi. Makan malam ditutup dengan buah dan teh tradisional yang hangat tanpa gula. Walau tanpa gula, rasa teh tidak terlalu pahit.

Kawasan itu selalu ramai di saat jam makan siang dan malam. Menurut William Yung, pemandu wisata setempat, ada dua lagi tempat serupa di Hongkong, yakni di Sai Kung dan Lamma Island. Namun, Lee Yue Mun yang paling ramai dikunjungi warga Hongkong maupun turis.

Setelah kenyang, Anda bisa melihat pemandangan laut yang tak jauh dari kawasan tersebut. Perahu-perahu nelayan disandarkan di pinggir pelabuhan. Tak ada angin atau ombak. Pasalnya, di depan sana berdiri gunung.

Mungkin bagi sebagian turis berkantong tipis, berwisata kuliner di Lee Yue Mun relatif mahal. Namun, ada lagi yang jauh lebih "gila", yakni Restaurant Jumbo Kingdom. Restoran ini terkenal di Hongkong. Bentuknya berupa kapal tradisional China yang besar.

Restoran yang sudah ada sejak 1976 itu mampu menampung sampai 2.300 orang. Untuk ke Restaurant Jumbo Kingdon, pengunjung harus menaiki perahu tradisional dari dermaga khusus. Lama tempuhnya tak sampai lima menit.

Berapa harga makanan di sana? Di dermaga dipamerkan foto salah satu menu nasi goreng yang diberi nama Imperial Fried Rice. Harganya 888 dollar Hongkong per porsi atau sekitar Rp 1,1 juta. Berani coba?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com