Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Pun Masuk Mal

Kompas.com - 28/02/2014, 15:42 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, wayang merupakan salah satu hasil seni budaya nasional yang harus dilestarikan agar tidak hilang atau diambil orang, karena itu generasi muda harus dapat melestarikan kebudayaan tersebut.

"Jangan sampai seni budaya itu diambil negara lain, bahkan belajar wayang di negara yang bukan hasil budayanya," kata Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Silviana Murni, di Jakarta, Kamis (27/2/2014).

Jokowi mengatakan, pergelaran wayang ini diharapkan dapat memicu generasi muda untuk lebih memahami sehingga kehadiran wayang tersebut makin berkiprah di Tanah Air.

Karena itu untuk lebih dikenal maka wayang tersebut selain masuk ke mal juga ke sekolah mulai dari sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi yang pada gilirannya kebudayaan tersebut akan masuk ke dunia tanpa batas.

Menurut Gubernur DKI, wayang merupakan salah satu budaya yang paling populer, menjadi sarana sosial seperti, berdakwah, dan kritik sosial serta memberikan hiburan. "Kita harus dapat mengangkat budaya tersebut lebih baik yang diharapkan akan menjadi tulang punggung dalam sektor pariwisata," ujarnya.

Gubernur DKI melanjutkan, mengenal wayang lebih jauh akan meningkatkan pengetahuan, seperti siapa Gatotkaca, Arjuna, dan Semar. "Kami optimis kerja sama PT Bank BCA dan Kompas TV akan memberikan dampak yang positif atas pengenalan wayang," katanya.

Sementara itu Wakil Dirut PT BCA, Eugene Keith Galbraith mengatakan, program BCA wayang masuk mal untuk mendidik dan memperkenalkan wayang kepada generasi muda. "Wayang masuk mal agar kebudayaan tersebut terus lestari dan membangkitkan kepedulian masyarakat," katanya.

TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN Puluhan wayang dipamerkan di Klub Merby, Jalan MT Haryono, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (6/1/2014). Pameran wayang yang bertemakan 'Pusaka Negeri' yang diselenggarakan Komplotan Bocah Wayang (Koboy) Sobokartti Semarang ini untuk memberikan informasi kepada generasi muda jika wayang tidak hanya berbau klenik atau wingit melainkan lebih pada karya seni.
Wakil Ketua Umum Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia), Onang Sunaryono mengatakan, penyebab mulai lunturnya wayang di Indonesia adalah rendahnya frekuensi pergelaran wayang. "Wayang kurang berdaya dalam merebut ruang dari perhatian anak-anak muda Indonesia," ujarnya.

Menurut Onang, sudah jarang pergelaran wayang yang ditonton anak muda. "Karena itu kami mendukung kegiatan yang berupaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai wayang," katanya.

Direktur Pelaksana Kompas TV, Bimo Setiawan mengatakan, Kompas TV terus menayangkan wayang dengan durasi setengah jam, agar masyarakat dapat melihat dan menonton hasil siarannya. "Penayangan wayang ini diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan mendorong mereka untuk lebih mengenal wayang tersebut," kata Bimo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com