Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambora Diusulkan Jadi Ekomuseum

Kompas.com - 11/07/2014, 10:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Menyongsong 200 tahun letusan Gunung Tambora, Pusat Arkeologi Nasional merekomendasikan Situs Tambora di Desa Oi Bura, Tambora, Bima, Nusa Tenggara Barat, sebagai ekomuseum. Di tempat ini, pengunjung bisa belajar sejarah dan peradaban.

Ketua Tim Penelitian Situs Tambora Sony Wibisono dari Pusat Arkeologi Nasional (Pusarnas) mengatakan, penetapan Situs Tambora sebagai ekomuseum sangat penting untuk mengangkat kembali Tambora sebagai tempat wisata, tempat pembelajaran sejarah, tempat konservasi sumber daya alam (SDA), dan sarana pemberdayaan masyarakat.

”Kami memberikan rekomendasi bagaimana memanfaatkan situs ini sebagai sarana pembelajaran. Kita semua tahu bahwa sejarah letusan Tambora dahulu pernah memengaruhi dunia,” ujar Sony, Rabu (9/7/2014), di Jakarta.

Bulan April 1815, Gunung Tambora meletus dan menewaskan sekitar 10.000 jiwa. Bahkan, efek lanjutan letusan gunung ini turut memengaruhi iklim dunia dan membawa korban jiwa lebih besar, 71.000-91.000 jiwa.

Tepat 200 tahun peringatan letusan Tambora, Pusarnas pada tahun 2015 akan mempresentasikan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan di Situs Tambora, Nusa Tenggara Barat. Dalam kesempatan ini, akan ditampilkan pula simulasi permukiman masyarakat Tambora sebelum letusan Tambora menghancurkannya.

Temuan-temuan Situs Tambora sangat spesifik karena ditemukan dalam kondisi relatif utuh. ”Bersama Balai Arkeologi Denpasar, kami telah mengekskavasi sebuah kompleks permukiman yang terkubur material vulkanik Tambora dengan kondisi lengkap, mulai dari batu penopang, kayu, lumpang, tiang, bajak, pagar rumah, tanduk rusa, hingga tali yang rata-rata telah menjadi arang karena diterpa awan panas,” ujar Sony.

Untuk menjaga agar artefak- artefak temuan tidak hancur, Pusarnas menggandeng Balai Konservasi Borobudur. Dengan teknis khusus, barang-barang temuan itu diawetkan.

Menurut Sony, temuan-temuan ini mampu menginterpretasikan cara-cara hidup masyarakat saat itu. Meski kondisinya telah rapuh, di situs ini terkuak bentuk awal rumah panggung rakyat Tambora berukuran 6,5 meter x 3,5 meter yang hancur tertimbun material vulkanik dengan ketebalan 2-4 meter.

”Situs ini berada di ketinggian 640 meter di atas permukaan laut sekitar 18 kilometer dari puncak Tambora. Agar ingatan sejarah terangkat lagi, kami merekomendasikan tempat ini sebagai ekomuseum yang berisi koleksi arkeologi juga sekaligus membawa pesan-pesan untuk menjaga ekologi, seperti bagaimana dahulu masyarakat Tambora belajar menghargai kearifan alam,” ujarnya.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Mendaki Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, NTB.
Gunung Tambora yang masuk dalam kategori tujuan pariwisata berbasis petualangan selama ini kurang terperhatikan karena kondisi alamnya yang berupa padang pasir gersang dan sulit diakses. Karena itu, dengan pencanangan Situs Tambora sebagai ekomuseum diharapkan masyarakat semakin antusias berkunjung ke tempat bersejarah ini.

Peradaban yang tertimbun

Indonesia yang berada di deretan cincin api gunung api menyimpan sejarah panjang bencana erupsi. Tambora adalah salah satu contoh dari sebagian peradaban di Tanah Air yang pernah tertimbun letusan vulkanik.

Di Temanggung, Jawa Tengah, tahun 971 Masehi, Gunung Sindoro juga menimbun peradaban Mataram Kuno Liyangan yang berada di lereng gunung itu.

Menurut Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Siswanto, penemuan situs ini merupakan bukti riil kisah-kisah sejarah Mataram Kuno yang selama ini hanya terpahat di relief-relief candi.

”Kami akan terus menyingkap seluruh tata ruang Liyangan sampai ketemu batas terluarnya,” kata Siswanto. (ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com