”Jalannya harus hati-hati kalau tidak mau pecahan keramik terselip ke sandal,” kata Mala Putria (26), warga Cianjur yang berkunjung ke Bandung, Minggu (5/10/2014). Ia menyarankan pengguna trotoar lain mengenakan sepatu karet.
Trotoar di sisi jalan yang menjadi salah satu tujuan wisata itu sedang dibongkar Pemkot Bandung sejak sekitar tiga pekan lalu. Sebagian kecil trotoar di sisi kiri dari arah selatan sudah digali. Pada bagian lain, tegel keramik sudah dihancurkan pekerja untuk kemudian digali.
Pekerjaan itu cukup mengganggu pengguna jalan. Belum lagi debu yang berasal dari galian. Angin yang sesekali bertiup kencang membawa debu ke etalase toko. Para pengguna jalan terpaksa menutup hidung mereka.
”Mau tidak mau pengguna motor dan mobil harus jalan pelan-pelan di sini karena pejalan kaki terpaksa turun di jalan. Mudah-mudahan trotoarnya cepat selesai, jadi nyaman lagi,” kata Teten (35), petugas parkir yang terpaksa memakai masker.
Lina Herlina (23), warga sekitar Jalan Braga, juga mengeluhkan debu itu. ”Kemarin, waktu angin kencang, sehari terpaksa beberapa kali menyapu teras karena debunya cepat menebal. Itu tegel keramik yang sudah dihancurkan seharusnya juga langsung diangkut agar tak mencelakakan orang jalan,” kata Lina.
Kabid Pengawasan dan Pengendalian Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tedi Setiadi meminta maaf atas kondisi itu. ”Mohon maaf kepada masyarakat yang terganggu pekerjaan ini,” ujar Tedi. Proyek ini untuk pembenahan trotoar dan perbaikan saluran air di bawah trotoar guna mengurangi genangan saat musim hujan. Proyek ini menelan biaya tak kurang dari Rp 12,3 miliar. Ditargetkan selesai Desember. (HEI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.