Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Oleh-oleh Murah dari Bugis Street hingga Mustafa Centre

Kompas.com - 10/12/2014, 14:36 WIB
Icha Rastika

Penulis

MENGUNJUNGI Singapura rasanya kurang lengkap tanpa membawa pulang buah tangan. Untuk membeli buah tangan, banyak lokasi berbelanja di Singapura yang bisa Anda datangi mulai dari mal mewah hingga pasar pinggir jalan yang menjual beragam suvenir.

Bagi Anda yang ingin menghemat uang, silakan melangkah ke pusat perbelanjaan Bugis Street yang terletak di antara Rocchor, Victoria, dan Queen Street. Bugis Street terkenal sebagai salah satu pusat perbelanjaan murah di Singapura. Untuk mencapainya, Anda bisa menggunakan MRT atau menumpang taksi.

Beberapa hari lalu, Kompas Travel sempat berburu oleh-oleh di Bugis Street. Kebetulan Kompas Travel menginap di Orchard Parade Hotel di kawasan Orchard. Dari sana, Kompas Travel menumpang MRT dengan harga tiket 1,6 dollar Singapura sekali jalan. Tiket MRT ini bisa dibeli untuk pulang pergi dengan harga 3,2 dollar Singapura. MRT yang menuju Bugis dari Orchard adalah North South Line dengan lambang garis merah.

Dari Stasiun Orchard, Anda harus transit di Stasiun City Hall kemudian menyambung perjalanan dengan naik MRT East West Line (garis hijau) hingga mencapai Stasiun Bugis. Letak Stasiun MRT Bugis berada di bagian bawah Bugis Juction. Untuk mencapai Bugis Street, Anda harus naik ke atas kemudian ke luar dari Bugis Junction.

KOMPAS.COM/ICHA RASTIKA Lorong di pusat perbelanjaan di Bugis Street, Singapura.
Namun, jangan buru-buru ke luar dari Bugis Junction. Di dalam mal itu terdapat banyak kios makanan yang bisa Anda singgahi untuk mengisi perut sebelum berburu oleh-oleh di Bugis Street. Makanan dan minuman yang ditawarkan kios-kios makanan tersebut cukup menarik, dari mulai makanan yang tak biasa hingga makanan cepat saji yang biasa ditemukan di Indonesia.

Ke luar dari Bugis Junction, Anda tinggal menyeberangi jalan untuk mencapai Bugis Street. Tampak tulisan “Bugis Street” besar menyala terang seolah menyambut para pengunjung yang datang. Saat memasuki kawasan Bugis Street, Anda akan dengan mudah menemukan suvenir lucu khas Singapura untuk oleh-oleh. Dari mulai gantungan kunci, magnet kulkas, kaus, tas, dompet, hingga makanan kecil seperti coklat, biskuit, hingga selai serikaya.

Untuk kaus dibanderol para pedagang dengan harga 10 dollar Singapura per 3 buah. Namun kualitas bahan kaus yang satuannya kurang lebih 3,3 dollar Singapura ini kurang meyakinkan. Jika Anda ingin kualitas yang lebih oke, beli lah kaus yang harga per helainya 10 dollar Singapura.

KOMPAS.COM/ICHA RASTIKA Salah satu sudut pusat perbelanjaan Mustafa Centre, Little India, Singapura.
Dengan 10 dollar Singapura, Anda juga bisa memperoleh lima hingga enam tempelan kulkas, atau 3 buah tas tangan kain dengan motif beragam. Ada pula gantungan kunci yang dijual dengan harga 10 dollar AS untuk 23 hingga 25 buah.

Suasana berbelanja di Bugis Street cukup nyaman. Beberapa pedagang bisa berbahasa Indonesia namun hampir semuanya berbahasa Inggris. Suasana di sana juga mengingatkan akan gang senggol di kawasan Blok M sebelum ditertibkan.

Mustafa Centre

Puas memborong oleh-oleh di Bugis Street, keesokan harinya Kompas Travel mengunjungi Mustafa Centre di Kawasan Little India. Dari hotel di Orchard, Kompas Travel menumpang taksi dengan tarif sekitar 8 hingga 10 dollar Singapura. Mustafa adalah tempat terbaik untuk dikunjungi bila Anda mencari harga miring atau menikmati berbelanja larut malam hingga subuh.

KOMPAS.COM/ICHA RASTIKA Rumah makan melayu di sekitar Mustafa Centre, Singapura, menjual mi goreng, nasi goreng, nasi briani, hingga nasi padang.
Di Mustafa, Anda bisa menemukan berbagai barang kebutuhan mulai dari pakaian, parfum, kosmetik, makanan, minuman, hingga alat elektronik. Ada pula pakaian dan aksesoris ala India yang dijual di sana mengingat Mustafa dikelola keturunan India dan Pakistan.

Seperti supermaket pada umumnya, harga barang di Mustafa tidak bisa ditawar-tawar. Pengunjung cukup melihat harga pada label yang ditempel. Untuk kaus, harga Mustafa rupanya lebih mahal dibandingkan dengan Bugisa Street. Kaus yang di Bugis Street harganya 10 dollar Singapura dijual dengan harga 13 dollar Singapura di Musfata. Sementara aksesoris ala India seperti kalung dan gelang, harganya ada yang 10 dollar Singapura, 12 dollar Singapura, hingga 18 dollar Singapura.

Ada pula dompet kecil yang harganya 4 dollar Singapura. Untuk makanan, Kompas Travel hanya membeli teh dilmah seharga 3,7 dollar Singapura hingga 6,3 dollar Singapura. Meskipun barang yang dijual lengkap, sayangnya pelayanan kasir di Mustafa kurang memuaskan. Kasirnya bergerak serba cepat bahkan terkadang kurang sopan.

Seorang teman, Ario, mengaku kecewa dengan pelayanan kasir di Mustafa. "Jadi kan saya sedang menghitung uang di dalam amplop untuk membayar, karena enggak sabaran, si kasir langsung nyamber amplop saya dan mengambil sendiri uang saya dari dalam amplop," tutur Ario.

KOMPAS.COM/ICHA RASTIKA Kios di sekitar Mustafa Centre, Singapura, yang menjual suvenir.
Ia pun jengah dan ogah mengambil kembalian yang diberikan oleh si petugas kasir di Mustafa. Selesai berbelanja di Mustafa, Anda bisa mengisi perut sejenak. Di sekitar Mustafa terdapat banyak rumah makan dan berlabel halal.

Kompas Travel sempat mencoba menikmati hidangan rumah makan Malaysia. Di sana tersedia makanan ala lidah melayu, dari nasi briani, hingga masakan padang seperti rendang. Karyawan restoran pun bisa berbahasa Indonesia. Ah jadi mengingatkan akan kampung halaman...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com