Bahkan, dalam letusan besar yang terjadi pada 26 Oktober 2010, Sang Juru Kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya. Korban jiwa akibat erupsi Gunung Merapi tahun 2010 diperkirakan mencapai sekitar 347 jiwa. Meski demikian, Kinahrejo tak kehilangan pesonanya. Kini Alam Gunung Merapi kembali subur dan hijau. Terjangan "wedus gembel" serta sisa material vulkanik bagaikan lukisan alam baru.
Masyarakat Kinahrejo pun tak ingin terlarut jauh dalam kesedihan. Mereka kembali merajut hidup baru dengan mempromosikan wilayah Kinahrejo sebagai tempat wisata, Volcano Tour. Wisata alam dengan menawarkan pesona sisa-sisa kedahsyatan erupsi Merapi 2010. Wisatawan diberikan tiga pilihan untuk dapat menjelajahi setiap sudut wilayah Kinahrejo, yakni dengan berjalan kaki, menaiki mobil offroad dan berpetualang dengan motor Trail 150 cc. Bagi wisatawan yang suka dengan adventure dan ingin merasakan sensasi melewati jalanan tanah yang terjal dengan pemandangan batu-batu besar dari material Merapi di sisi kanan kiri dapat mengambil pilihan dengan menyewa motor trail. "Tak perlu khawatir, bagi yang tidak bisa mengendarai motor trail telah disiapkan pemandu. Atau ingin boncengan dengan sahabat, teman atau pacar juga bisa," ujar Eko, koordinator penyewaan motor trail Merapi.
Saat letusan pada 26 Oktober 2010 mobil APV tersebut berada tepat di depan rumah juru kunci Merapi dan tersapu awan panas ketika hendak digunakan untuk mengevakuasi Mbah Maridjan dan beberapa warga. Benda-benda yang dipajang memang semuanya merupakan saksi bisu kedahsyatan luncuran "wedus gembel". Panasnya yang mencapai 1.000 derajat celcius membuat perabotan serta benda-benda tersebut terbakar dan meleleh.
Tak hanya itu, dengan mengendarai trail melewati jalan sedikit terjal ke sisi Timur petilasan Rumah Mbah Maridjan. Wisatawan akan merasakan sensi adventure yang lebih menantang dan memacu adrenalin. Sepanjang jalan yang dilalui wisatawan akan disuguhi medan terjal dan berpasir dengan pemandangan gundukan batu-batu berukuran besar sisa material erupsi Gunung Merapi. Di beberapa tempat, wisatawan akan melihat rumah-rumah yang sengaja dibiarkan dengan kondisi rusak. Bahkan tinggal puing-puing atau dinding yang berdiri.
Di sisi Timur Kinahrejo ini , wisatawan dapat berkunjung ke sebuah bungker yang kembali dibuka usai pada erupsi 2006 lalu tertimbun material panas Gunung Merapi. Bungker tersebut merupakan saksi, meninggalnya 2 orang relawan yang menjadi korban saat erupsi Merapi 2006. Dengan lokasinya yang berjarak sekitar 4 km dari puncak Merapi, wisatawan dapat melihat jelas kegagahan gunung termuda dan teraktif di dunia itu. Lokasi ini paling cocok untuk berfoto mengabadikan momen bersama sahabat, teman maupun keluarga dengan latar belakang Gunung Merapi.
Tak berhenti di situ, bergerak dengan trail ke arah bawah atau ke sisi Selatan Bungker. Pesona sisa erupsi Gunung Merapi kembali dapat dilihat. Ketakjuban akan misteri alam akan muncul ketika melihat batu berukuran raksasa yang dimuntahkan Gunung Merapi membentuk wajah manusia. Di dinding batu tersebut seakan tertatah bentuk mata, telinga hidung serta mulut. Jika dilihat dengan seksama maka wisatawan akan melihat raut wajah sedih. Raut wajah yang seakan-akan melambangkan kondisi masyarakat lereng Merapi saat terjadi Erupsi 2010. "Bentuk wajah di batu raksasa itu alami, bukan dipahat warga. Batu itu dinamai batu Alien," ucapnya.
Pancaran cahaya matahari pagi yang muncul dari Timur dan menerangi tubuh Gunung Merapi akan menjadi momen romantis yang tak terlupakan bersama pacar, saudara maupun keluarga. Untuk dapat melihat terbitnya matahari, wisatawan akan berangkat dari Kinahrejo pukul 04.00 Wib. Selama perjalanan pun lagi-lagi, adrenalin wisatawan akan terpacu. Pasalnya, wisatawan akan menjelajahi lereng Merapi hanya dengan diterangi lampu motor trail. "Wisatawan akan di ajak menaiki bukit Glagah Sari. Paket Sunrise sampai dengan pukul 07.00 Wib," kata Eko.
Ada tiga jalur yang ditawarkan kepada pengunjung menjelajahi Volcano Tour dengan motor trail. Pertama jalur pendek dengan harga Rp 50.000 wisatawan dapat mengunjungi Puncak Kinahrejo, Rumah Alm mbah Marijan, dan Watu Tumpeng. Jarak tempuh sekitar 30 menit. Kedua, Jalur Medium meliputi, menyusuri trek Kali Opak, Batu Alien, Kali Adem, Bungker dan Mini Museum. Jalur ini ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam. Untuk jalur Medium wisatawan cukup membayar Rp 150.000.
Untuk Jalur Long, wisatawan akan menyusuri Kali Opak, Kali Adem, menyusuri Kali Gendol, Makam Mbah Marijan, Menara Pandang dan Bukit Glagah Sari. Waktu tempuh sekitar 3 jam. Jalur long ini wisatawan membayar Rp 250.000. Setiap kali menyewa motor trail wisatawan akan dibekali helm standar dan sepatu khusus trail, termasuk asuransi. Jika takut tersesat, pemandu siap menuntun menuju lokasi-lokasi yang ada di paket. Sedangkan paket sunrise dari jam 4 sampai jam 7 wisatawan harus merogoh uang sebesar Rp 200.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.