"Sumbangan pariwisata maritim baru 10 persen dari total pariwisata di seluruh Indonesia. Malaysia saja yang lautnya tidak lebih luas dari kita, (sumbangan) 40 persen," kata Arief di Batam Kepulauan Riau, Sabtu (21/2/2015).
Terdapat tiga bagian wisata dalam pariwisata maritim, yaitu pantai, laut dan bawah laut. (Baca juga: Ribuan Warga Lombok Berburu Cacing di Festival "Bau Nyale")
Arief menjabarkan dari 100 persen pariwisata maritim, sebanyak 60 persen di antaranya untuk wisata di pantai, kemudian 30 persen wisata laut dan 10 persen bawah laut. "Sebenarnya potensi wisata maritim sangat besar di penjuru Indonesia, sayang belum tergarap baik," ujarnya. (Baca juga: Rekreasi Sambil Melihat Penyu Hijau Tertua di Benoa)
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo mengatakan Provinsi Riau memiliki potensi bahari yang melimpah, mengingat 96 persen wilayahnya adalah laut. (Baca juga: Eksotika di Barat Daya Namlea)
Selain pantai yang berpasir putih dengan batu-batu besar, wisata memancing di laut, Kepri juga kaya akan wisata bawah laut dengan beragam kekayaan ikan dan terumbu karang. Namun sama dengan daerah lain di Indonesia, potensi wisata bahari di Kepri belum tergarap dengan baik.
Meski Batam menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara terbesar ketiga di Indonesia setelah Bali dan Jakarta, namun turis yang datang belum menikmati keindahan bahari Kepri. Kebanyakan wisman yang datang hanya meluangkan waktunya untuk wisata belanja dan wisata olahraga golf.
Yusfa menambahkan, Galang dan Galang Baru memiliki potensi untuk wisata olahraga menyelam, snorkeling, memancing dan sebagainya. Apalagi kekayaan terumbu karang di Perairan Pulau Galang disebut tidak kalah indah dengan taman laut Bunaken.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.