Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nias Segera Dibangun, Sektor Pariwisata Dikembangkan

Kompas.com - 30/03/2015, 18:25 WIB
GUNUNGSITOLI, KOMPAS - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata segera membangun sektor pariwisata di Pulau Nias, paling tidak dengan pengembangan lintasan dari 1.800 meter menjadi 2.200 meter di Bandar Udara Binaka. Nias memiliki potensi besar di sektor pariwisata sehingga apabila dikembangkan, dapat mendukung pertambahan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Hal itu terungkap dalam ”Peringatan 10 Tahun Gempa Nias dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Monumen Gempa Nias” di Kota Gunungsitoli, Nias, Sabtu (28/3/2015). Hadir dalam acara itu, antara lain, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoli, Duta Besar Republik Seychelles untuk ASEAN Nico Barito, dan Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi.

Arief mengatakan, Nias memiliki potensi besar di sektor pariwisata, seperti budaya lompat batu di Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan. Nias pun memiliki panorama alam bahari yang menawarkan pantai berpasir putih, laut biru, dan gelombang tinggi. Di sisi lain, keberadaan Nias sudah dikenal dunia internasional, terutama setelah gempa bumi 8,7 skala Richter pada 28 Maret 2005. ”Setidaknya, kalangan internasional pernah datang guna membantu daerah ini,” ujarnya.

Namun, segala potensi itu belum berkembang optimal. Jumlah kunjungan wisatawan lokal ataupun mancanegara hanya kurang dari 25.000 orang per tahun di Nias. Kontribusi sektor pariwisata tak lebih dari 5 persen untuk total pendapatan asli daerah (PAD) empat kabupaten dan satu kota di Nias, yang sekitar Rp 50 miliar per tahun.

Arief menuturkan, Kementerian Pariwisata berupaya membantu Nias. Paling tidak, pihaknya akan membantu pemanjangan landasan pacu Bandara Binaka, satu-satunya bandara di Nias, dari 1.800 meter menjadi 2.200 meter. Bahkan, bisa saja perpanjangan landasan menjadi 2.500 meter.

Dengan demikian, ke depan pesawat berbadan besar, seperti Bombardier CRJ 1000 yang bisa memuat penumpang lebih dari 100 orang, bisa mendarat di Nias. Hal ini diharapkan bisa memacu kedatangan penumpang yang lebih banyak lagi ke Nias.

”Kendati demikian, kami tetap berharap pemerintah daerah turut berupaya meningkatkan segala kebutuhan penunjang sektor pariwisata, seperti akses jalan antardaerah,” ucapnya.

Melalui upaya itu, Kementerian Pariwisata menargetkan penambahan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara menjadi sekitar 100.000 orang ke Nias pada 2019 dan sekitar 1 juta orang pada 2024.

”Ini harus terwujud guna turut berkontribusi mencapai target penambahan kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 20 juta orang dan lokal 275 juta orang pada 2019,” kata Arief.

Ego sektoral

Nico menyampaikan, pengembangan pariwisata tak hanya terpaku pada pengembangan akses transportasi dan infrastruktur. ”Pemerintah setempat pun harus menjaga kebersihan lingkungan di kawasan wisata dan meningkatkan daya dukung masyarakat yang lebih terbuka,” tuturnya.

Erry menilai, pengembangan pariwisata terhambat karena masih ada ego sektoral antarpemimpin daerah di Nias. (dri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com