"Tantangan ketika keliling Asia sih pasti ada. Misalnya bahasa, geger budaya (culture shock), adaptasi, makanan juga," kata wisatawan yang telah hampir mengelilingi Asia, Sonson Ns kepada KompasTravel usai acara “#GetLostASEAN Making ASEAN Dreams Come True" di Century Park Hotel akhir pekan lalu.
Menurut pria yang juga bekerja sebagai dosen ini, tantangan-tantangan tersebut kadang di luar dugaan. Sonson mencontohkan tentang bahasa yang digunakan pada saat berwisata. "Bahasa Inggris kan dianggap universal. Tapi gak semua orang bisa bahasa Inggris," katanya.
Menghadapi itu, ia menggunakan bahasa tubuh untuk memperlancar komunikasi saat berwisata di kota atau daerah di Asia.
Kemudian, tantangan berkeliling Asia selanjutnya adalah makanan. Bagi Sonson yang beragama Islam, ia harus mencari restoran atau tempat makan yang menyediakan makanan-makanan halal. "Tapi sekarang di Asia sudah makin banyak restoran untuk wisatawan Muslim," ujarnya.
Selain bahasa, komunikasi dengan orang asing dapat dilakukan dengan gerak tubuh. Menurut Sonson, geger budaya (komunikasi lintas budaya) juga menjadi tantangan bagi para wisatawan ketika mengelilingi Asia. "Kalau di Tiongkok, misalnya senyum ke perempuan bisa dianggap pelecehan seksual," kata Sonson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.