Beragam hasil bumi seperti ikan tuna raksasa, bulir padi, cokelat dan sayur mayur unggulan Majene diarak keliling kota. Tak hanya itu aneka seni dan kebudayaan Mandar termasuk pakaian adat Mandar ikut mencuri perhatian warga di sepanjang rute jalan yang dilalui peserta karnaval.
Karnaval yang diawali di Stadion Parasamya Majene ini berakhir di Gedung Assamalewuang Majene. Setiap kelompok peserta menampilkan keunikan mereka masing-masing. Pakaian tradisional Mandar khusus untuk pesta pengantin serta pakaian adat lain seperti Bugis, Jawa, Toraja yang mendiami wilayah Majene tampak kompak dan menyatu dalam karnaval budaya kali ini.
Ratusan anak-anak bangga berseragam ala pahlawan idola dan kebanggaan mereka. Sebagian lainnya bergembira dan bangga tampil dengan pakaian parlente ala pejabat tinggi negeri ini.
Hal senada juga dikemukakan Ali, warga Majene lainnya. Menurut Ali, karnaval tahun ini ikut melestarikan beragam tradisi dan kebudayaan Mandar agar tetap dicintai anak-anak dan generasi muda Majene. “Karnavalnya menarik. Lebih meriah dan lebih mendidik karena menampilkan beragam budaya lokal Mandar,” ujar Ali yang mengaku anak dan cucunya ikut berpartisipasi ambil bagian dalam karnaval ini.
Sebelum memasuki garis finis di depan Gedung Parasamya Majene, setiap kelompok peserta diwajibkan menampilkan atraksi di depan panggung kehormatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.