Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebongkah Pelangi di Negeri Kopi

Kompas.com - 03/10/2015, 13:22 WIB
DATARAN Tinggi Gayo seperti membenarkan ungkapan bahwa tidak ada kesenangan tanpa rasa sakit. Dia tersembunyi di pedalaman Aceh yang memaksa pengunjung terguncang-guncang di jalan selama berjam-jam atau bertaruh nyawa menaiki pesawat perintis. Tapi, semua itu lunas berlipat ganda begitu tiba di sana.

Dataran Tinggi Gayo terdiri atas tiga kabupaten, yakni Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues. Disebut Dataran Tinggi Gayo atau Tanoh Gayo lantaran ketiga daerah tersebut dihuni suku Gayo. Asal-usul suku Gayo masih menjadi bahan diskusi, terlebih baru-baru ini ditemukan kerangka manusia berusia 6.500 tahun di situs Loyang Mendale.

Kawasan Tanoh Gayo berderet yang terangkai oleh Bukit Barisan. Sebagian besar Tanoh Gayo dengan ketinggian 400 meter sampai 2.600 meter di atas permukaan laut ini tertutup hutan tropis dan pinus mercusi.

Karena berada di perbukitan, jalur menuju Tanoh Gayo tidak senyaman Jakarta-Yogyakarta, misalnya. Jalur darat bisa dilalui dari Banda Aceh dengan jarak tempuh sekitar 317 kilometer. Atau bisa juga dari Medan, Sumatera Utara, dengan jarak tempuh 481 kilometer. Jika ingin perjalanan lebih singkat, tersedia alternatif menggunakan pesawat perintis dari Banda Aceh ataupun Medan menuju Bandar Udara Rembele di Kabupaten Aceh Tengah.

Setelah terbang dari Jakarta ke Medan, kami memilih jalur darat karena hari itu tidak ada jadwal penerbangan dari Medan ke Takengon, Aceh Tengah. Jadwal penerbangan hanya pada Selasa dan Kamis, sementara dari Banda Aceh-Takengon hanya sepekan sekali.

Selama hampir 10 jam kami menyusuri jalan. Namun, setelah melewati Bireuen, kami tak lagi dapat memejamkan mata karena jalanan berliku dan naik-turun. Kontur perbukitan mulai terasa. Sehabis subuh, sekitar pukul 06.30, kami tiba di Bener Meriah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com