Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI Bali Harapkan Kepastian Pengawas Wisata Budaya

Kompas.com - 16/10/2015, 07:21 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengharapkan ada kepastian pihak-pihak yang akan mengawasi pelaksanaan kegiatan pariwisata berbasis budaya untuk masing-masing tingkatan.

Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, di Denpasar, Kamis (15/10/2015), mengatakan setelah mencuat polemik kasus ritual penyucian pasangan sejenis yang dilakukan di salah satu hotel di kawasan Ubud, Gianyar, belum lama ini, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pariwisata.

"Di Bali apa sih tidak simbol? Warna pun simbol. Sekarang pelaku lebih berhati-hati untuk masuk wilayah adat dan budaya setelah kasus itu," ucap Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang akrab dipanggil Cok Ace itu.

AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA Kontestan Miss World 2013 berdoa di Pura Agung Besakih di Karangasem, Bali, 11 September 2013. Final Miss World akan berlangsung 28 September 2013.
Oleh karena itu, lanjut Cok Ace, pihaknya mengharapkan ada kepastian pihak-pihak yang akan mengontrol kegiatan wisata yang berkaitan dengan adat dan budaya Bali.

"Misalnya untuk di tingkat desa, yang mengontrol itu tokoh di desa bersangkutan ataukah desa lainnya. Ambillah contoh, bule yang masuk ke pura kan juga dipercikkan tirta atau air suci. Jadi tinggal sekarang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan," kata Cok Ace yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali itu.

Menurut mantan Bupati Gianyar itu, setelah kasus di Ubud, pelaku pariwisata menjadi takut menyentuh adat dan budaya karena jangan-jangan dianggap penistaan dan penodaan agama.

Pelaku pariwisata, sementara ini menjadi berupaya menghindari penggunaan simbol-simbol budaya dan adat karena dipandang isunya menjadi lebih sensitif.

KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Taman Ujung di Karangasem, Bali.
"Andaikata ini terus-terusan ada ketidakpastian, di satu sisi budaya sebagai daya tarik, namun nanti akan terjadi pergeseran tren pariwisata," ujar Cok Ace

Di sisi lain, PHRI Bali beberapa waktu lalu juga sudah mengadakan diskusi dengan mengundang jajaran Majelis Utama Desa Pakraman dan Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali. "Dari MUDP Bali mengatakan akan mengadakan rapat lanjutan untuk membahas hal tersebut," tambah Cok Ace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Travel Update
Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com