Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergembira dan Belajar dengan Alam

Kompas.com - 10/01/2016, 19:52 WIB
BERGEMBIRA sambil tambah ilmu, itu yang para orangtua inginkan bagi putra-putrinya. Apalagi kalau untuk mendapatkannya relatif murah meriah.

Mengajak putra-putri Anda jalan-jalan di alam yang rimbun pepohonan, hiruk pikuk lalu lintas di jalan dan kesuntukan karena rutinitas pasti terlupakan.

Jadi, mari kita bersama keluarga ke Kota Depok untuk mengunjungi D’ Kandang di Kampung Pasir Putih, Kecamatan Sawangan.

Untuk mencapai wisata pendidikan peternakan dan pertanian itu, masuklah ke Jalan Penarikan atau Perumahan Sawangan Permai dari Jalan Raya Sawangan. Dari muka jalan itu sekitar 3 kilometer.

Walau jalan tak terlalu lebar, kendaraan keluarga bisa masuk dan parkir di depan gerbang masuk kawasan wisata peternakan pertanian itu dengan mudah. Pengunjung dikenai biaya masuk Rp 10.000 per orang.

Karcis masuk itu bisa ditukar satu paket plastik berisi 10 batang yoghurt dingin aneka warna dan rasa. Tidak terlalu besar, hanya sepanjang 10 sentimeter dengan diameter 1 cm. Namun, rasanya yang gurih manis tidak masam, membuat segar di tenggorokan.

”Yoghurt ini asli buatan D’ Kandang. Bahannya dari susu sapi perahan sendiri. Kalau ingin belajar membuat yoghurt di sini juga bisa,” kata Yudi, petugas di pintu masuk D’Kandang saat membagikan minuman ringan segar sehat itu kepada pengunjung.

Saat Kompas berkunjung ke kompleks wisata pendidikan ini, akhir Desember lalu, langsung terlihat bidang lahan yang digalur-galur berisi beberapa tanaman sayuran, seperti terung, kangkung, kacang hijau, cabai, dan sawi.

Ada juga bidang tanah yang berisi pot-pot vertikal dari paralon yang dicat warna-warni dan juga pot-pot gantung dari kaleng yang dicat warna-warni. Pot-pot itu berisi bibit sayuran, seperti cabai dan sawi.

Seorang karyawan D’Kandang yang kebetulan berada di lokasi itu mengatakan, saat ini D’Kandang masih dalam proses pengembangan dan perbaikan fasilitas.

”Jadi, maaf, kebun sayur yang di sini belum terlalu terurus karena kami konsentrasi untuk menambah fasilitas kandang. Kebetulan, musim panas tahun ini luar biasa, agak repot juga untuk mempertahankan kondisi tanaman di taman dan kebun. Namun, begitu pembangunan fasilitas ini kelar, pembenahan dilakukan. Di sini tempat pengunjung belajar dan praktik menanam sayuran,” katanya.

Walaupun kebun kurang terawat, adanya pot-pot bibit yang dicat aneka warna dan juga ada bale-bale saung bambu, tak ayal banyak pengunjung duduk di saung itu untuk berfoto dengan latar pot-pot aneka warna. Juga memotret pohon terung yang buahnya berwarna putih, tidak ungu seperti pada umumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com