Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Malah Leonardo DiCaprio yang Promosikan Indonesia?

Kompas.com - 13/04/2016, 13:30 WIB
Nur Desilawati

Penulis

KOMPAS.com – Leonardo DiCaprio terus menjadi sorotan pemberitaan. Usai memenangi Piala Oscar pada 2016—setelah bertahun-tahun harus berpuas diri menjadi nominee saja—pada awal Maret 2016 dia menghebohkan dunia maya dengan unggahan foto dari Nanggroe Aceh Darussalam.

Lewat akun media sosialnya, Leo—panggilan DiCaprio—memamerkan foto bersama orangutan dan gajah sumatera. Gambar-gambar tersebut diambil di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Dia bahkan juga memasang tagar #LeuserEcosystem.

Sengaja atau tidak, Leo telah mengenalkan pesona alam Indonesia lewat kegiatan "piknik" diam-diamnya itu. Setidaknya 5,6 juta pengikut Leo di media sosial punya kesempatan tahu soal keberadaan taman nasional tersebut.

Nah, sebagai orang Indonesia yang sehari-hari tinggal di Bumi Nusantara, kita semestinya lebih bersemangat mengenalkan kekayaan alam negeri sendiri. Dari Sabang sampai Merauke, ada ribuan tempat dan atraksi wisata mempesona tetapi tak banyak orang tahu.

KOMPAS/LASTI KURNIA Barapan Kerbau di Dusun Labuan Ala, Kecamatan Maronge, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Tak perlu pula terlebih dahulu menjadi selebritas untuk bisa mengenalkan wisata Indonesia ke dunia luas. Soal cara, selfie di lokasi-lokasi wisata di sekitar kita atau yang pernah kita kunjungi juga bisa jadi pilihan.

Siap jadi duta Indonesia?

Satu hal bisa jadi pemikiran, yaitu tak semua orang punya kesempatan untuk menyinggahi tempat eksotis di wilayah kita atau yang pernah kita datangi. Nah, apa salahnya berbagi?

Tinggal pastikan apa yang kita bagikan lewat beragam cara—termasuk di media sosial—akan memberikan kesan seperti yang kita rasa. Kalau sudah begitu, pilihan peranti untuk mengabadikan lokasi wisata itu menjadi penting, termasuk buat selfie memakai kamera depan ponsel.

Thinkstock Mengenang kembali fenomena selfie, sebenarnya sudah ada sejak masa-masa awal fotografi.

Pastikan saja resolusinya tinggi sehingga mampu menangkap detail sebanyak mungkin. Jangan khawatir, sekarang ada ponsel yang membenamkan kamera depan dengan resolusi lensa 16 megapiksel (MP). Tak hanya itu, kamera depan itu menggunakan sensor 1/3.1 dan bukaan lensa f/2.0.

Bila kekuatan lensa masih kurang meyakinkan, periksa saja fitur pendukung untuk selfie. Dukungan prosesor octacore 2 GHz, RAM 4 GB, dan sistem operasi All New ColorOS 3.0 berbasis Android 5.1 akan menghilangkan gangguan jeda dalam penggunaan aplilkasi.

Ketika bicara tempat wisata, foto panorama akan memberikan ruang lebih besar untuk menunjukkan keelokan lokasi dalam satu frame gambar. Nah, sekarang ada juga ponsel kamera yang menyediakan fitur selfie panorama.

Ilustrasi.

Dulu, selfie kerap diidentikkan dengan keterbatasan pencahayaan karena ketiadaan komponen flash di sekitar kamera depan ponsel. Sekarang, anggapan itu sudah bisa Anda tepiskan.

Selain mendapat dukungan kekuatan sensor dan bukaan lensa, pencahayaan kamera depan ponsel bisa ditunjang fitur seperti screen flash. Bahkan, fitur di ponsel spesialis selfie telah mengantisipasi beragam kondisi pencahayaan di lokasi tempat pengambilan gambar.

Pencahayaan minim hingga pencahayaan berlebihan—bahkan backlight, posisi pengambilan gambar membelakangi sumber cahaya—bisa ditangani dengan fitur Hi-light Camera yang dapat diatur cukup dengan sentuhan di layar ponsel.

Maksimalkan ekspresi

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com