Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Destinasi Wisata "Cruise" Mulai Bergeser ke Asia Timur

Kompas.com - 14/05/2016, 13:03 WIB
Icha Rastika

Penulis

BUSAN, KOMPAS.com - Tren destinasi wisata kapal pesiar mulai bergeser ke Asia timur, seperti ke Jepang, Korea Selatan, dan China. Menurut Direktur Utama Cruise Asia Indonesia Yasa Sediya, pengusaha kapal pesiar lebih mengutamakan destinasi wisata di Asia timur karena infrastruktur di negara-negara di sana cenderung lebih baik dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara.

"Asia Tenggara itu seperti Indonesia, Thailand, sudah agak menurun, mungkin dari efek infrastruktur. Karena kan negara-negara daerah Asia seperti Jepang, lebih baik infrastrukturnya," kata Yasa kepada Icha Rastika dari KompasTravel, di sela-sela acara Seatrade Cruise Asia 2016 di Busan, Korea Selatan, Jumat (13/5/2016).

Oleh karena itu, Yasa berharap pemerintah Indonesia bisa bekerja sama dengan negara Asia Tenggara lainnya untuk mengembangkan infrastruktur, fasilitas, dan regulasi terkait wisata pelayaran.

Yasa juga menyampaikan, sekarang ini, wisata kapal pesiar seolah sudah menjadi kebutuhan untuk semua kalangan. Wisata kapal pesiar tidak lagi identik untuk orang tua. Oleh karena itu, kata Yasa, paket wisata pesiar yang ditawarkan semakin beragam atau menyesuaikan dengan usia. 

"Jadi masing-masing kapal sudah punya produk yang diarahkan ke mana, ke arah sasaran pasar mereka. Kalau kapal A misalnya, kapal ekspedisi misalnya, itu arahnya sudah kepada orang yang punya special interest, seperti ingin tahu budaya, pengalaman, dan alam di suatu daerah," tutur Yasa.

Ada pula yang disebut dengan partnership, yakni dengan menghadirkan orang lokal suatu daerah untuk memberikan penjelasan mendalam mengenai suatu budaya di daerah tersebut.

"Misalnya saja daerah itu penghasil wine, berikan lecture lah soal wine itu," sambung dia.

Menyasar pasar Asia

Yasa mengatakan, saat ini ada perubahan market wisata kapal pesiar jika dilihat dari sisi lamanya waktu perjalanan yang ditawarkan. Menurut dia, karena menyasar pasar Asia, wisata kapal pesiar kini dibuat dalam paket-paket yang tidak memakan waktu lama.

Sebab, kata dia, rata-rata wisatawan asal Asia tidak memiliki waktu libur panjang.  "Kalau pasar Eropa, Amerika, mereka bisa itu satu kali itinerary bisa join hingga 12 hari. Mungkin bisa lebih, bisa 3 bulan. Kalau sasar pasar Asia, kapal itu cari pelabuhan di mana dalam satu negara enggak lebih dari 2-3 hari," kata dia.

Yasa juga menyampaikan, wisatawan asal China cenderung mendominasi market wisata kapal pesiar.  Ia menduga lebih banyak wisatawan China yang mengambil paket wisata kapal pesiar dibandingkan dengan wisatawan asal Eropa merupakan pengaruh dari krisis ekonomi di Eropa.

"China banyak, karena tren ekonomi. Ketika ekonomi Eropa turun, China naik, demand-nya tinggi. Sama juga di segmen kapal pesiar. Pengusaha-pengusaha kapal barat, mereka membawa kapalnya ke Asia, ke China, karena dari China juga bisa masuk daerah lain seperti Jepang, kan tidak jauh," tutur dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com