Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mi Panjang Umur pada Tradisi Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang

Kompas.com - 13/02/2017, 06:17 WIB
Muhammad Irzal Adikurnia

Penulis

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Mulai perayaan Imlek hingga Cap Go Meh memiliki arti tersendiri bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia, salah satunya dari berbagai tradisi khas yang digelar sepanjang waktu tersebut.

Meskipun di beberapa daerah kerap memiliki tradisi khasnya masing-masing, tetapi tetap ada tradisi yang sama, seperti pawai liong-barong serta lampionnya. Salah satu tradisi yang ditunggu-tunggu etnis tersebut ialah makan makanan khas bersama keluarga besar.

Tepat satu hari sebelum Imlek, di Singkawang, Kalimantan Barat, masyarakat keturunan Tionghoa berhenti bekerja dan berkumpul dengan keluarganya, salah satunya untuk makan besar.

Satu hidangan yang tak boleh terlewat ialah mi panjang umur. Mi ini memang hanya dibuat di Singkawang, pabriknya pun hanya ada satu di Pasar Utama Singkawang.

"Gak boleh terlewat, sebelum Imlek harus makan mi panjang umur bersama keluarga. Setelah Cap Go Meh dibagikan ke keluarga-keluarga yang mau pulang lagi ke perantauannya," ujar Ajang (58) yang merupakan salah satu tetua masyarakat Tionghoa Singkawang, kepada KompasTravel saat berkunjung dalam rangka Oppo Selfie Tour ke perayaan Cap Go Meh Singkawang 2017, Sabtu (11/2/2017).

Ia menjelaskan, mi ini sebenarnya bernama Mi Asin Singkawang, tetapi masyarakat lebih terbiasa dengan sebutan "mi panjang umur" karena filosifi dibaliknya dan wujudnya yang memang sangat panjang.

KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Salah satu keluarga tatung dari Perguruan Naga Putih, dengan Dewi Bun Bui Ha sebagai ketua rombongannya saat Cap Go Meh Singkawang, Sabtu (11/2/2017).
Setiap sebelum Imlek hingga setelah Cap Go Meh, etnis Tionghoa Singkawang saling berbagi hidangan tersebut, sedangkan di luar Imlek, mi tersebut tetap dijual sebagai kuliner khas Tionghoa Singkawang.

"Kita pasti kumpul bareng satu keluarga besar, terus disediakan mi panjang umur di tempat besar. Makannya harus bersama pakai sumpit, tapi diacak-acak dulu, " ujar Meiliza salah satu Puteri Pariwisata Singkawang yang keturunan Tionghoa kepada KompasTravel.

Mi yang berwarna putih polos tersebut disajikan dengan bumbu asin khas dan lauk ikan maupun ayam, bahkan ada juga yang menggunakan sirip hiu. Prosesi sebelum semua anggota memakannya, mereka harus memegang sumpit bersama lalu mengacak-acak mi tersebut.

Meiliza mengatakan di balik makan Mi Asin Singkawang tersebut terselip makna kebersamaan keluarga yang jarang sekali terwujud selain saat Imlek.

Dalam prosesi tersebut juga terselip doa panjang umur, seperti wujud minya yang sangat panjang seakan tak berujung.

Mi Asin Singkawang sendiri terbuat dari bahan tepung biasa, polos tanpa diberi warna. Sedang panjang tiap helainya rata-rata dua meter tanpa putus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com