JAKARTA, KOMPAS.com - Negara-negara yang tidak termasuk dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) kian gencar untuk menjaring pasar wisatawan muslim. Hal itu terbukti dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2017 yang dilakukan oleh Mastercards-CrescentRating.
"Apa yang menarik untuk diamati adalah non-OIC (Organization of Islam Cooperation)/ Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Pergerakan paling besar yang kami lihat adalah dua destinasi yaitu Japan dan Taiwan, juga Korea Selatan. Mereka tak masuk 10 destinasi terbaik tapi peringkat mereka terus naik," kata Chief Executive Officer CreacentRating & HalalTrip, Fazal Bahardeen dalam "Launch GMTI 2017 #220by2020" di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Menurut Fazal, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan terus berusaha menarik wisatawan muslim di dunia untuk berlibur ke negara mereka. Dalam hal itu, tiga negara tersebut terus mengedukasi dan menyiapkan kebutuhan untuk wisatawan muslim.
Kriteria penilaian juga termasuk kedatangan turis muslim, konektivitas udara, batasan visa, kesesuaian sebagai tujuan keluarga, kemudahan komunikasi, tingkat layanan dan fasilitas yang disediakan, pilihan akomodasi, dan inisiatif pemasaran.
BACA: Indonesia Peringkat Ketiga Destinasi Halal Dunia
Dalam hal tolak ukur komunikasi, kriteria yang digunakan seperti presentase populasi muslim, kegiatan-kegiatan konferensi, workshop, seminar, dan aktivitas destinasi yang terkait dengan makanan halal, pariwisata halal, dan konsumen muslim.
Dari pemeringkatan GMTI 2017, Singapura menjadi peringkat pertama destinasi wisatawan muslim di dunia non-OKI dengan skor 67,3. Jepang dengan skor 52,8 berada di peringkat enam atau naik dua peringkat dari tahun sebelumnya.
Negara-negara Eropa pun terlihat serius untuk menggarap pasar wisatawan muslim. Hal itu terlihat dari tiga negara Eropa yang muncul di 10 peringkat GMTI 2017 yaitu Inggris, Perancis, dan Spanyol.
Berikut 10 peringkat destinasi tujuan wisatawan muslim non-OKI 2017 versi GMTI 2017.
1. Singapura 67,3
2. Thailand 61,8
3. Inggris 60
4. Afrika Selatan 53,6