Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Batik Cirebon, Motifnya Tak Hanya Megamendung...

Kompas.com - 16/05/2017, 22:11 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com – Bicara soal Batik Cirebon, motif yang terlintas di benak wisatawan pastilah megamendung. Mungkin Anda pun akan cenderung mengincar motif tersebut karena sangat khas Cirebon.

Namun ternyata motif Batik Cirebon sangatlah beragam, dan pastinya tak kalah bagus dari megamendung.

Edy Baredi, pemilik sentra batik EB Batik Tradisional Cirebon mengatakan bahwa hampir semua pembelinya hanya mengenal motif megamendung. Ia sendiri menyayangkan, karena Cirebon punya ragam motif yang menarik. Bahkan ada motif-motif khusus yang dipakai untuk perayaan tertentu.

“Orang memang paling mudah menghafal Batik Cirebon itu hanya megamendung. Karena paling mudah dihafal, ikonik, dan simpel juga. Seperti nama orang aja, kan ada yang mudah dihafal ada yang susah,” ujarnya pada KompasTravel saat disambangi di sentra batiknya dalam rangkaian acara West Java Travel Mart, Minggu (14/5/2017).

KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Tak hanya motif megamendung, Batik Cirebon memiliki beragam motif lainnya, salah satunya motif ngantenan yang ditunjukan Edi Baredi, pemilik EB Batik.
Ia merekomendasikan motif-motif lain bagi wisatawan yang ingin berbelanja Batik Cirebon. Motif lainnya ada topeng cirebonan, berasal dari kesenian topeng yang sudah ada dari ratusan tahun silam di Cirebon. Selanjutnya ada motif pincuk, tanaman ikonik di Cirebon. Ada juga motif kereta kencana yang bernama Paksi Ngaliman, merupakan kereta pusaka Keraton Kasunanan Cirebon.

Batik Cirebon juga memiliki motif lereng sendiri, berbeda dari lereng di daerah lain. Cirebon punya lereng patran dan lereng arjuna.

Ada juga motif yang diciptakan dari tradisi pernikahan di Cirebon, yaitu motif ngantenan. Nama motif berasal dari kata penganten, dengan pelafalan ngantenan yang berarti dipakai saat acara pernikahan, baik oleh pengantinnya ataupun yang hadir.

"Motif-motif batik ini mewakili budaya yang berkembang di Cirebon. Walaupun batik sendiri dibawa oleh orang Tionghoa yang akhirnya berdomisili di Cirebon, mereka membatik melihat dari kebudayaan masyarakat yang sudah berkembang sejak dahulu,” ujar Edy yang lahir dari keluarga pengrajin batik.

Motif-motif yang asli dibwa orang Tionghoa ke Cirebon sendiri ialah motif angkin, sukacina, dan lainnya yang kebanyakan melukiskan bunga.

KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wisatawan yang berkunjung ke EB Batik, memilih motif-motif yang khas Cirebon dengan berbagai kreasi, seperti motif megamendung dikombinasi dengan Harley Davidson.
Dalam hal pewarnaan, ia menjelaskan Batik Cirebon memiliki karakter bright atau cerah. Memiliki warna dominan putih pada asalnya, dikombinasi warna cerah, tetap tidak dominan merah seperti batik Semarang.

Setelah mengetahui tentang penjelasan motif batik tadi, Anda bisa memilih batik Cirebon yang lebih beragam, dan tak melulu berpatok pada megamendung. Selamat belanja batik Cirebon!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com