Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Kaligrafi Jepang di Asakusa

Kompas.com - 20/06/2017, 15:09 WIB

PERJALANAN saya bersama lima kawan terhenti di sudut kawasan sibuk Asakusa, Tokyo, yang menjadi lalu lalang turis asing dan warga Jepang.

Sinar mentari menusuk tajam dibarengi semilir angin dingin pada awal Juni 2017 tak membuat lelah. Padahal, kami melintasi jalan-jalan kawasan Asakusa dengan berbagai ornamen khas Jepang yang mencuri banyak perhatian untuk diabadikan.

Ditemani Kanae, perempuan Jepang nan sabar sebagai pemandu wisata, kami pun memasuki sebuah rumah kecil di deretan sejumlah pertokoan. Pintu rumah itu tertulis ”Jidaiya”.

Seorang perempuan Jepang bernama Aska dengan penampilan gaun Yukata menyambut kami dalam bahasa Inggris untuk masuk ke ruangannya.

Rumah apa ini? Ukuran ruang yang sempit memang hanya muat untuk jumlah orang terbatas. Aska (25 tahunan) segera menunjukkan salah satu program kursus singkat budaya Jepang. Sebuah pengalaman menarik mengenal bahasa kanji dalam kursus kilat kaligrafi Jepang.

(BACA: Mau Coba Kambing Bakar ala Jepang? Ini Dia Tempatnya)

Aska siap mengajari kami. Deretan meja kecil ditata memutar menghadap meja kecil tempat Aska. Di atas meja tersebut sudah terdapat seperangkat alat, mulai dari batu tulis hitam, air yang dikemas dalam kotak kecil porselen, serta dua kuas tinta China ukuran besar dan kecil. Lalu, gulungan kertas khusus menulis bahasa kanji.

Awalnya, mempersiapkan cairan tinta. Batu tulis digosok-gosok perlahan di sebuah kotak khusus. Lalu, beberapa tetes air dicampurkan dengan menggunakan kuas ukuran besar.

Serapan tinta ke dalam benang-benang kuas perlu dikurangi dengan mengoles-oleskan dan agak sedikit ditekan sehingga tidak akan membuat goresan di kertas menjadi sangat tebal dan basah.

(BACA: Biar Tidak Bikin Malu, Ini 6 Etiket Saat Liburan di Jepang)

Sebagai latihan awal, tiga goresan lurus horizontal dan ditutup mengikuti ujung lembut kuas yang langsung diangkat ke atas. Selanjutnya, garis vertikal dari atas ke bawah. Juga, belajar membuat titik dengan sedikit menekan kuasnya.

Berulang kali, Aska tersenyum melihat satu per satu goresan hasil latihan kami. Tak pernah disalahkan. Hanya sedikit diberitahukan agar lebih hati-hati menggoreskan ataupun memperhatikan kekentalan tinta yang terserap di kuas.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA Huruf dasar kanji dan perangkat menulis di Asakusa, Tokyo, Jepang, Sabtu (3/6/2017). Penulisan huruf kanji yang bermakna membutuhkan perhatian khusus. Tidak sembarang coretan bisa dilakukan untuk memperoleh hasil karya sempurna.
Langkah selanjutnya, ada deretan kata-kata bijak berhuruf kanji yang bisa dipilih, misalnya shinra (kebenaran), shinrai (percaya), taishi (ambisi), ai (cinta), kibou (harapan), shiawase (kebahagiaan), yume (impian), dan masih banyak lagi. Lagi-lagi, latihan menulis pun diajarkan alur goresannya secara berurutan.

Dan... tibalah dibagikan sebuah kertas karton dupleks keras bergaris emas di bagian tepinya. Inilah latihan terakhir mewujudkan goresan-goresan tulisan itu. Bikin deg-degan. Rasanya mudah, tetapi ternyata hasilnya memang menjadi sebuah pengalaman personal yang bisa dibawa pulang sebagai kenangan.

Program mengenal kebudayaan Jepang di tempat itu memang tergolong unik. Tidak hanya kaligrafi yang harganya 5.400 yen (Rp 648.000) per orang, tetapi ada juga belajar seremoni minum teh 3.240 yen, mengenakan kimono 4.320 yen, bernostalgia kostum dan sesi foto 7.500 yen, membuat lampion kertas orisinal Jepang atau Andon Chochin 5.400 yen, menunggang becak Jepang 3.240 yen atau belajar menjadi pengemudi becak Jepang (rickshow) secara kelompok 32.400 yen, ada juga becak Jepang lainnya yang disebut palanquin 32.400 yen, main alat musik Jepang (shamisen) 5.400 yen (biasanya perlu dua orang) dan fan throwing games 3.240 yen.

Melestarikan kebudayaan sebagai kekhasan masih memiliki nilai jual tersendiri. Banyak wisatawan pun tak ingin hanya dapat menikmati kekayaan alamnya, tetapi budaya literasi yang kerap menjadi daya tarik tersendiri. (STEFANUS OSA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com