Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Destinasi Baru, Jumlah Wisatawan di Yogyakarta Diprediksi Meningkat

Kompas.com - 24/06/2017, 10:03 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan wisatawan ke DI Yogyakarta selama libur hari raya Idul Fitri 1438 Hijriah diprediksi meningkat dibanding libur Lebaran tahun sebelumnya.

Peningkatan itu dipicu dari munculnya tempat wisata baru seperti Taman Breksi (Kabupaten Sleman), Ayunan Langit (Kabupaten Kulon Progo), Hutan Mangrove (Kabupaten Kulon Progo), dan beberapa destinasi lainnya.

"Selain itu, cuti bersama atau libur Lebaran tahun ini waktunya cukup bagus sekitar 10 hari sehingga setelah silaturahmi di hari pertama sampai ketiga Idul Fitri, pemudik masih bisa wisata," ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Aris Riyanto di Yogyakarta, Jumat (23/6/2017).

Dikatakan Aris, berdasarkan pengalaman libur Lebaran di tahun sebelumnya, peningkatan jumlah wisatawan yang datang mencapai 10-15 persen setiap tahunnya. Pada 2015 misalnya, jumlah wisatawan yang datang mencapai 2,46 juta orang . Sedangkan jumlah wisatawan yang datang pada 2016 mencapai 2,63 juta orang.

"Maka dari itu asumsi kami peningkatan jumlah wisatawan libur Lebaran tahun ini (meningkat) 10-15 persen juga, dan prediksi itu selalu tercapai. Tapi data tahun lalu itu yang terhitung di hotel. Kalau ditambah yang tinggal di luar seperti rumah keluarga, pasti peningkatan lebih banyak," kata Aris.

Aris menilai, lokasi wisata di Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Sleman masih menjadi favorit selama libur Lebaran. Sebab, kata dia, belum ada destinasi wisata lain yang mengalahkan pesona wisata yang ada di dua kabupaten tersebut.

"Selama tiga tahun terakhir ini dua kabupaten itu masih menjadi primadona. Gunungkidul dengan pantainya dan Sleman dengan Lava Tour-nya. Tapi kami melihat Kulon Progo juga akan menigkat karena ada Hutan Mangrove dan Ayunan Langit," ujar Aris.

Hindari Lokasi Ubur-ubur

Untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan, lanjut Aris, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mengantisipasi hal tersebut. Pemerintah kota/kabupaten melakukan antisipasi bersama kepolisian untuk mengatur arus lalu lintas dan perparkirannya.

"Itu penting untuk memberikan kenyamanan," kata Aris.

Aris pun meminta Dinas Pariwisata Gunungkidul untuk menyiapkan tenaga medis khusus untuk memberikan pelayanan khusunya kepada wisatawan yang datang ke wilayah pantai. Sebab, kata dia, sejumlah pantai di Gunungkidul menjadi lokasi keberadaan ubur-ubur.

"Kalau terkena ubur-ubur karena itu panas dan bengkak karena saya pernah dan keponakan kena di salah satu pantai Gunungkidul," kata Aris.

Wisatawan pun diminta untuk menghindari tempat yang dihuni ubur-ubur ketika bermain air di pantai. Menurutnya, ubur-ubur itu sering berada di pinggir pantai yang airnya tidak bergelombang.

"Masyarakat lokal juga kami minta mengingatkan wisatawan untuk tidak ke lokasi ubur-ubur," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com