JAKARTA, KOMPAS.com - Interaksi antara pramugari dan penumpang selalu menarik untuk diamati. Di dalam pesawat, kru kabin termasuk pramugari bertanggung jawab atas keselamatan penumpang. Meski begitu, ada saja perilaku membahayakan yang dilakukan oleh penumpang saat berada di pesawat.
Terkadang hal itu menyulitkan pramugari dalam bekerja, dan berimbas pada ketepatan waktu pesawat untuk tinggal landas. Kepada KompasTravel, seorang pramugari yang tak ingin disebutkan namanya bercerita tentang perilaku penumpang selama ia berkarir sebagai pramugari lima tahun lamanya.
Hal itu terkait dengan ketidakpedulian penumpang terhadap keselamatan penerbangan.
"Yang paling utama banget ya, masih banyak penumpang yang masih belum paham akan keselamatan selama di pesawat. Lebih tepatnya sih gak peduli," katanya dalam perbincangan dengan KompasTravel, Selasa (6/9/2017) malam.
BACA: Dorong Pramugari, Ini Kronologi Penurunan Penumpang dari Pesawat Citilink
Ia mengatakan hal-hal tersebut antara lain penggunaan telepon genggam dan penggunaan sabuk pengaman. Ia mengatakan sebaiknya penumpang mematikan ponsel saat penerbangan berlangsung.
"Yang paling nyebelin biasanya pengunaan telepon genggam. Bagi penumpang yang suka menganggap sepele menyalakan handphone di pesawat," jelasnya.
Banyak penumpang yang tidak tak peduli saat peragaan keamanan bila dalam kondisi darurat. Masalah lainnya, penumpang juga seringkali membawa bagasi yang melebihi ukuran ke dalam kabin pesawat. Padahal, perihal bagasi sudah diatur demi keamanan penerbangan.
"Kadang yang bikin capek dalam penerbangan itu lebih kepada sikap penumpang," ujarnya.
BACA: Alvin Lie: Penurunan Penumpang Citilink Sesuai Peraturan Penerbangan
Perilaku yang salah dari penumpang lainnya adalah ketika pesawat mendarat. Menurut pramugari, tak jarang penumpang yang sudah berdiri untuk mengambil bagasi.
"Dulu saya terbang dari base jakarta ke kota-kota besar. Kadang pesawat belum berhenti sempurna penumpang sudah berdiri dan langsung buka tempat bagasi. Padahal tanda sabuk pengaman belum padam dan pesawat belum berhenti dengan sempurna," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.