Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transformasi Museum Sumpah Pemuda, dari Rumah Kost sampai Toko Bunga

Kompas.com - 28/10/2017, 20:06 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Museum Sumpah Pemuda ternyata mengalami perjalanan panjang, berbagai data merekam jejak transformasi unik bangunan tersebut. Sempat disewakan untuk rumah tinggal pelajar, tempat berkumpul, hingga menjadi toko bunga.

Museum Sumpah Pemuda yang berisikan sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia ini berada di Jalan Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat. Terkenal juga dengan sebutan "Gedung Kramat" sejak zaman dulu.

(Baca juga : Mengenang Kisah Tragis G-30S/PKI di Museum AH Nasution)

Menurut catatan di museum, dahulu bangunan tersebut ditinggali pemiliknya yaitu Sie Kong Tiang, sejak permulaan abad ke-20.

Mulai 1908, Gedung Kramat disewa para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (Stovia) dan Rechtsschool (RS) sebagai tempat tinggal dan belajar.

(Baca juga : Fremantle, dari Deretan Kafe Hits sampai Museum Bersejarah)

Diberi nama Commensalen Huis, dan ditinggali oleh banyak mahasiswa Indonesia, antara lain Muhammad Yamin, Amir Sjarifoedin, Soerjadi (Surabaya), Soerjadi (Jakarta), Assaat, Abu Hanifah, dan masih banyak yang lain.

Berjalannya waktu, mulai 1927, gedung ini semakin ramai dengan kegiatan pergerakan yang digunakan oleh berbagai organisasi pemuda. Bung Karno dan tokoh-tokoh Algemeene Studie Club Bandung sering hadir di Gedung Kramat 106 untuk membicarakan format perjuangan dengan para mahasiswa di sana.

Diorama Kongres Pemuda di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015).KOMPAS/PRIYOMBODO Diorama Kongres Pemuda di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015).
Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) juga sempat menjadikan gedung ini sebagai sekertariat, sekaligus kantor penerbitan majalah Indonesia Raja yang dikeluarkan PPPI. Karena menjadi "basecamp" berbagai pertemuan organisasi, sejak saat itu diganti nama yang semula bernama Langen Siswo menjadi Indonesische Clubhuis atau Clubgebouw (gedung pertemuan).

(Baca juga : Menelusuri Tempat-tempat Bersejarah Lahirnya Sumpah Pemuda)

Pada 15 Agustus 1928, di gedung ini diputuskan akan diselenggarakan Kongres Pemuda Kedua pada Oktober 1928. Pesertanya berasal dari mahasiswa dan sejumlah organisasi pemuda terkemuka, antara lain "Jong Sumatranen Bond", Pemuda Indonesia, Sekar Rukun, "Jong Islamienten", "Jong Bataks Bond", "Jong Celebes", Pemuda Kaum Betawi dan PPPI.

Di gedung ini mereka menghasilkan keputusan sumpah pemuda, yang kongresnya diketuai Soegondo Djojopuspito, ketua PPPI.

Setelah peristiwa Sumpah Pemuda banyak penghuninya yang meninggalkan gedung Indonesische Clubgebouw karena sudah lulus belajar. Mereka pun tidak meneruskan sewa, dan kemudian diambil alih oleh Pang Tjem Jam selama tahun 1934-1937 untuk rumah tinggal.

Di balik layar proses pemotretan Sumpah Pemuda Kompas di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat, Selasa (27/10/2015). KOMPAS/PRIYOMBDO Di balik layar proses pemotretan Sumpah Pemuda Kompas di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat, Selasa (27/10/2015).
Mulai tahun 1937-1951 gedung ini disewa Loh Jing Tjoe yang menggunakannya sebagai toko bunga (1937-1948). Sedangkan tahun 1948-1951 gedung ini tercatat berfungsi menjadi Hotel Hersia.

Pertama kali pasca kemerdekaan akhirnya gedung ini digunakan untuk kepentingan negara, yaitu kantor dan mes Inspektorat Bea dan Cukai. Disewa mulai 1951-1970.

Akhirnya Gedung Kramat 106 ini dipugar Pemda DKI Jakarta, mulai 3 April 1973 hingga 20 Mei 1973. Pemugaran tersebut untuk dijadikan sebagai museum dengan nama Gedung Sumpah Pemuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com