Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Handphone Harap Di-"Silent" dan Jangan Lakukan Ini di Kandang Panda!

Kompas.com - 03/11/2017, 14:57 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com – Panda merupakan hewan langka yang sangat dilindungi di negara asalnya. Tak hanya perlakuan khusus yang ia dapatkan, tapi juga ada banyak peraturan jika manusia ingin mendekat degannya, terutama di karantina.

Saat KompasTravel mengujungi Istana Panda Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor, Jawa Barat, terdapat banyak papan pemberitahuan yang menunjukkan beberapa larangan saat memasuki kawasan panda. Tertulis larangan merokok, menggunakan flash kamera, mengetuk kandang, memanjat kandang, membawa makanan, dan yang lainnya.

(Baca juga : Kapan Waktu Terbaik Melihat Panda?)

Karakter panda yang minim penglihatan, tapi sangat tajam di indera pendengaran dan penciuman membuat wisatawan harus menaati beberapa peraturan tersebut.

“Panda peka sekali sama suara dan penciuman, jadi sama sekali dilarang ribut, suara-suara gaduh, apalagi teriak karena gemas,” ujar Fallah, salah satu keeper atau pawang dari panda TSI, Rabu (1/11/2017).

Seekor panda (Ailuropada melanoleuca) asal China diperlihatkan seusai proses karantina di Istana Panda Indonesia, Taman Safari Indonesia Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/11/2017). Sepasang panda, Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) yang berasal dari pengembangbiakan di China Wildlife Conservation Association (CWCA) akan diperkenalkan untuk publik pada November 2017 iniKOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Seekor panda (Ailuropada melanoleuca) asal China diperlihatkan seusai proses karantina di Istana Panda Indonesia, Taman Safari Indonesia Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/11/2017). Sepasang panda, Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) yang berasal dari pengembangbiakan di China Wildlife Conservation Association (CWCA) akan diperkenalkan untuk publik pada November 2017 ini
Oleh kerena itulah selain dilarang gaduh, wisatawan juga diimbau mengecilkan volume dering handphone atau menggunakan mode silent. Agar saat mendekati kandang panda jika terjadi dering tidak membuat panda kaget dan terganggu.

(Baca juga : Sebelum Lihat Langsung, Ini 5 Fakta Tentang Panda yang Wajib Diketahui)

Dokter Hewan Spesialis Panda di TSI, Bongot Huaso Mulia sangat mengkhawatirkan wisatawan yang membawa makanan.

“Salah satu penyebaran virus atau sumber penyakit yang paling rentan untuk panda dan hewan lain di sini ialah dari makanan. Makanya tidak boleh bawa makanan apalagi memberi makan hewan, khawatirnya tidak steril atau ada bakteri tetentu, kita gak tahu,” ungkap Bongot Huaso Mulia kepada KompasTravel.

Mengguakan flash kamera juga dilarang di kawasan kandang panda ini karena panda bisa terkejut dengan sorotan lampu flash tersebut.

Seekor panda (Ailuropada melanoleuca) asal China diperlihatkan seusai proses karantina di Istana Panda Indonesia, Taman Safari Indonesia Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/11/2017). Sepasang panda, Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) yang berasal dari pengembangbiakan di China Wildlife Conservation Association (CWCA) akan diperkenalkan untuk publik pada November 2017 iniKOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Seekor panda (Ailuropada melanoleuca) asal China diperlihatkan seusai proses karantina di Istana Panda Indonesia, Taman Safari Indonesia Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/11/2017). Sepasang panda, Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) yang berasal dari pengembangbiakan di China Wildlife Conservation Association (CWCA) akan diperkenalkan untuk publik pada November 2017 ini
Apa yang terjadi kalau panda terganggu? “Kalau terganggu ia pertama akan risau, bolak-balik gak jelas, dan merasa ada yang mengancamnya. Itu gejala awal,” tutur Fallah.

Ia menambahkan, jika panda masih diganggu lagi dalam keadaan risau, ia bisa stres mulai dari marah sampai dengan tidak mau makan dan berujung sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com