Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komodo Disebut Alami Stress, Berapa Banyak Turis yang Datang?

Kompas.com - 15/11/2017, 12:09 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Jumlah wisatawan yang datang ke Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Sudiyono.

“Dibandingkan tahun 2016, tahun ini (2017) memang iya (meningkat), tapi kan belum selesai (datanya), baru selesai sampai bulan September 2017,” kata Sudiyono kepada KompasTravel saat dihubungi, Senin (13/11/2017).

Sudiyono menjabarkan data jumlah wisatawan yang datang ke Taman Nasional Komodo sejak tahun 2010. Jumlah pengunjung tahun 2010 sekitar 44.672 pengunjung, tahun 2011 ada 48.010 pengunjung, tahun 2012 ada 49.982 pengunjung, tahun 2013 ada 63.801 pengunjung, dan tahun 2014 ada 80.626 pengungung.

Angka semakin meningkat, pada tahun 2015 ada 95.410 pengunjung dan tahun 2016 ada 107.711 pengunjung. Sementara hingga bulan September 2017 jumah pengunjung mencapai 98.305 pengunjung.

Baca juga : Benarkah Komodo di Taman Nasional Stress Akibat Banyaknya Wisatawan?

Sudiyono menjelaskan bahwa kunjungan tersebut didominasi wisatawan mancanegara (wisman). Lebih dari 80 persen kunjungan berasal dari wisman. Hal ini menurut Sudiyono karena ongkos untuk datang ke Taman Nasional Komodo memang relatif mahal untuk turis domestik.

“Kemudian komodo ini kan hanya satu-satunya di dunia secara alami di TN Komodo, sehingga ini jadi daya tarik sendiri (terutama untuk wisatawan mancanegara) dan tidak ada saingannya dibanding tempat lain. Kalau diving kan ada yang lain, seperti Raja Ampat dan Bunaken, meski masing-masing punya spesifikasi tersendiri,” kata dia.

Baca juga : Jetski Dilarang di Kawasan TN Komodo

Selain itu juga, wisatawan mancanegara cenderung lebih suka berjalan kaki dan bertualang yang menantang. Cocok dengan suasana yang ada di Kawasan Taman Nasional Komodo yang masih alami dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

Namun, Sudiyono mengatakan, akhir-akhir ini mulai terlihat peningkatan pada angka kunjungan wisatawan domestik. Menurut dia, hal ini terjadi karena adanya faktor kemudahan penerbangan untuk sampai di Labuan Bajo.

Ditambah lagi dengan adanya publikasi dari wisatawan domestik sendiri soal keindahan alam di Taman Nasional Komodo. Sehingga, bagi Sudiyono, wisatawan yang seringkali mengunggah di media sosial menjadi "iklan" gratis bagi pihak Taman Nasional Komodo.

Meningkatnya kunjungan turis ke Taman Nasional sempat memicu kekhawatiran, karena disebut-sebut menjadikan komodo di kawasan tersebut mengalami stress. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Maurius Ardu Jelamu mengatakan khawatir dengan kondisi tersebut.

“Saya mendapatkan masukan dari wisatawan internasional, beberapa dari Singapura dan Eropa. Ketika mereka ke sana, mereka melihat pola pengaturan kunjungan agak kurang bagus. Karena begitu banyak orang yang masuk,” ujar Marius kepada KompasTravel saat dihubungi Senin (13/11/2017).

*************************************************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com