BANYUWANGI, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengunjungi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (1/3/2018).
Tak hanya menikmati keindahan Gunung Ijen dengan mendakinya, rombongan menteri juga menjelajahi beberapa fasilitas penunjang lainnya.
Dilansir dari siaran pers yang diterima KompasTravel, kunjungan Menko Luhut dan rombongan tersebut untuk meninjau kesiapan Banyuwangi menyambut Annual Meeting IMF dan Bank Dunia di Bali, Oktober 2018.
Baca juga : Sri Mulyani dan Luhut Mendaki ke Puncak Ijen, Ini Komentar Mereka
Banyuwangi telah ditunjuk oleh pemerintah pusat menjadi daerah penyangga Bali dalam ajang yang diikuti sekitar 15.000 orang delegasi dan peserta dari 189 negara.
"Sebagian delegasi penting dari berbagai negara dijadwalkan mendarat di Bandara Banyuwangi," tutur Dinie, Kepala Subbagian Humas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, saat dihubungi KompasTravel, Jumat (2/3/2018).
Baca juga : Sri Mulyani dan Luhut Binsar Mendaki Gunung Ijen Sampai Puncak Kawah
Rombongan pun mengecek berbagai infrastruktur di antaranya Bandara Banyuwangi. Seperti diketahui sebelumnya, Terminal Bandara Banyuwangi merupakan terminal bandara berkonsep hijau pertama di Indonesia.
Baca juga : Bandara Banyuwangi Targetkan Layani Rute Internasional pada 2019
Luhut dan rombongan kemudian berkeliling menyusuri terminal Bandara Banyuwangi yang baru saja beroperasi setelah dua tahun dibangun.
Bupati Anas menerangkan, terminal bandara itu dibangun menggunakan dana APBD sebesar Rp 45 miliar. Sebagian besar bahan yang digunakan adalah kayu bekas.
Baca juga : Menpar: Gunung Ijen Lebih Dikenal Dibandingkan Banyuwangi
Menurutnya terminal bandara tersebut mengedepankan konsep "rumah tropis" dengan penghawaan alami, sehingga nyaris tanpa AC. Desain interior minim sekat untuk menjamin sirkulasi udara dan sinar matahari.
Hampir setiap sudut terminal dikelilingi kolam ikan untuk mengoreksi tekanan udara, sehingga suhu ruang tetap sejuk. Anas menuturkan terminal bandara ini juga mengadopsi kebudayaan lokal dengan mengusung kekhasan masyarakat Suku Using dalam arsitekturnya.
”Sehingga ini bukan hanya bandara, tapi landmark baru yang menarik wisatawan,” kata Anas.
"Bandaranya sangat representatif untuk acara itu (Annual Meeting IMF-Bank Dunia). Coba lihat rumputnya saja bagus ini, padahal ada di bandara lain pakai duit APBN, rumputnya saja kering," kata Menteri Luhut kepada Anas disambut tawa semua rombongan.
Luhut dan rombongan tampak mencermati detil bangunan. Sesekali melihat atap yang menghijau. Matanya juga tak luput dari lapis-lapis kayu bekas yang didesain sebagai penyekat ruang. Gemericik kolam ikan pun menemani rombongan menyusuri terminal bandara.
Terakhir sebelum beranjak dari bandara, Menkeu Sri Mulyani mengajak rombongan berselfie di depan hamparan sawah yang juga menjadi daya tarik pemandangan bandara.
“Hebat bandaranya, sangat layak untuk menyambut delegasi internasional,” pungkas Sri Mulyani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.