Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulon Progo Kembangkan Suvenir Khas Penari Angguk

Kompas.com - 14/04/2018, 19:31 WIB
Dani Julius Zebua,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, tengah mengembangkan cendera mata Penari Angguk menjadi suvenir khas Kulon Progo. Suvenir ini nanti bakal menjadi ikon baru yang bisa menarik wisatawan yang mampir ke Kulon Progo.

Pengajar produktif kriya kayu di SMK Negeri 1 Kecamatan Kokap, Sigit Dwi Laksono mengatakan, Dinas Perdagangan Kulon Progo memfasilitasi pelatihan bagi calon perajin suvenir khas saat ini. Mereka berlatih membuat miniatur penari Angguk sebagai suvenir. Kayu menjadi bahan dasar suvenir dalam pelatihan ini.

“Angguk sudah paten punya Kulon Progo. Angguk selalu disertakan di berbagai acara. Kita mengangkat Angguk sebagai sesuatu yang khas Kulon Progo,” kata Sigit yang juga menjadi instruktur pada pelatihan membuat cindera mata dari bahan kayu, Jumat (13/4/2018) ini.

Baca juga : Black Hole River Tubing, Wisata Ngeri-ngeri Sedap di Kulon Progo

Tari Angguk merupakan kesenian rakyat Kulon Progo. Tari ini sering ditampilkan dalam berbagai perhelatan. Kesenian ini unik karena musik hingga kostum para penarinya yang tidak biasa. Kostum Angguk menyerupai baju prajurit Belanda yang dihiasi benang-benang emas, pangkat pada bahu kanan kiri penari, slempang, kalung, dan topi pet warna hitam.

Baca juga : Ke Kulon Progo, Yuk Mampir ke Spot Instagramable di Watu Tekek

Penarinya semakin unik saja karena mengenakan kaos kaki panjang, bercelana pendek, dan kacamata hitam. Penari Angguk dengan tampilan yang ‘aneh’ inilah yang kemudian dijadikan ciri khas bagi suvernir Kulon Progo nantinya.

“Karenanya kita lakukan pelatihan membuat cindera mata dari bahan kayu,” kata Sigit.

Semua berawal dari kompetisi cendera mata yang digelar Pemkab pada tahun 2016. Miniatur menggemaskan berupa penari Angguk bikinan Sigit memenangkan kompetisi itu. Penari Angguk pun kemudian siap jadi ikon cendera mata Kulon Progo.

“Waktu itu saya membuat 4 bentuk suvenir dengan motif Penari Angguk semua. Dua di antaranya mendapat juara,” kata Sigit.

Namun dalam perjalanan, cendera mata khas daerah belum berkembang pesat hingga sekarang. Sigit mengaku sering bepergian sambil wisata di kabupaten ini, mulai dari pantai hingga waduk. Ia sulit menemukan barang maupun suvenir yang menonjolkan kekhasan destinasi dan Kulon Progo pada umumnya sebagai tuan rumah dari lokasi wisata itu.

Puluhan pemuda dari berbagai berbagai desa dan kecamatan di Kulon Progo, DI Yogyakarta sedang berlatih membuat suvenir. Miniatur penari Angguk adalah suvenir awal yang akan diperkenalkan.KOMPAS.com/DANI J Puluhan pemuda dari berbagai berbagai desa dan kecamatan di Kulon Progo, DI Yogyakarta sedang berlatih membuat suvenir. Miniatur penari Angguk adalah suvenir awal yang akan diperkenalkan.
Sudah jamak bahwa wisatawan suka berburu suvenir khas ketika mengunjungi sebuah obyek wisata. Saat ini, menurutnya, baru kerajinan batik dengan corak geblek renteng yang berkembang. Selebihnya berupa kuliner.

“Orang habis wisata ingin pulang sambil membawa suvenir khas. Belum ke Kulon Progo kalau belum membawa sesuatu yang khas,” kata Sigit.

Sigit pun menilai pasar suvenir terbuka lebar di Kulon Progo, apalagi suvenir yang berkembang sekarang masih monoton dan itu-itu saja. Sigit mengharapkan, lewat pelatihan ini suvenir Angguk bisa populer dan memancing suvenir-suvenir lain namun khas Kulon Progo.

Suatu saat nanti, tidak hanya miniatur patung tetapi juga bisa dalam bentuk lain, seperti gantungan kunci, dicetak di bahan fiber, kaos, dan bisa dikembangkan ke bahan yang bukan hanya dari kayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com