Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Kisah Pendaki Alami Hipotermia Setelah Ditinggal Temannya Mengejar Puncak

Kompas.com - 16/05/2018, 09:29 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

 

Cerita Pilu dari Gunung Bawakaraeng . Di tinggalkan oleh teman teman pendakiannya. Perempuan ini kena Hipotermia di Pos 8 waktu kami balik dari puncak. Dan katanya mereka baru mau naik ke puncak dan Perdana ke Bawakaraeng. Dan kami berinisiatif menolongnya karena mereka bertiga perempuan dan karena kami manusia . Jumlah teman mereka 22 orang namun si laki laki katanya meninggalkan mereka dan ingin sekali sampai di puncak. Kami pun memberi kehangatan sementara dengan membuatkan teh panas dan memberi makan biskuit, karena kata teman perempuannya dia belum makan sama sekali . Tak lama tak ada perubahan dan wajah semakin pucat, kami dari teman pendaki yg melintas membuatkan tandu. Kami menandu perempuan ini dari POS 8 sampai ke POS 7 dengan jalur yang ekstrim karena cuaca sangat buruk dan hujan tak berhenti, sembari menunggu datangnya tim dari Basarnas . Perempuan ini kritis. Perempuan ini entahlah namanya siapa Dan dia berasal dari Kab. Gowa Makassar . Jangan mengejar sebuah puncak jika kebersamaanmu saja tak ada, dan apalah arti sebuah puncak jika di dalamnya hanya Ego yang ada ! . Kekompakan dan kebersamaan team yang terpenting dan Puncak tak akan kemana! . Cerita dari M.alamsyah/FB PI Indonesia . . #Bawakaraeng #pendakilawas

A post shared by Pendaki Jadul (@pendakilawas) on May 14, 2018 at 8:25am PDT

Alwi dan ketiga temannya berusaha menolong dengan memberikan pertolongan awal, yaitu dengan menghangatkan tubuh si pendaki dengan menyalakan kompor.

Segelas teh hangat dan biskuit juga diberikan untuk menjaga kondisinya.

Meski upaya ini dilakukan, kondisi perempuan itu tidak mengalami perubahan. Tak lama kemudian, datang sekelompok pendaki yang ikut membantu evakuasi.

“Setelah itu, ada kelompok pendaki datang, dan berniat membantu. Saya suruh mereka buat tandu. Lalu kami tandu korban dari pos 8 sampai ke 7 sambil menunggu tim SAR," kisah Alwi.

Baca juga: Pendaki Masih Nekat Meski Gunung Dempo Statusnya Berbahaya

Alwi mengatakan, penyelamatan itu cukup sulit karena cuaca hujan deras, kabut tebal, dan angin kencang.

Sementara, pendaki perempuan itu, hanya mengenakan jaket tanpa jas hujan, bahkan tidak membawa matras. 

Setelah berhasil dievakuasi, si pendaki dibawa ke puskesmas terdekat dan diberikan pertolongan medis hingga bisa terselamatkan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com