JAKARTA, KOMPAS.com - Sabtu (19/65/2018) di Kedai Sirih Merah, Jakarta Pusat, sebanyak 50 orang berkumpul sambil menunggu waktu berbuka puasa.
“Ngabuburit” kali ini tak sekadar menghabiskan waktu luang. Mereka mengikuti acara Weekender yang diadakan KompasTravel bertema “Kuliner Peranakan X Betawi Lawas” bekerja sama dengan Kedai Sirih Merah.
(Baca juga: Ikan Ceng Cuan, Jejak Kuliner Peranakan Cina Benteng)
Dua narasumber yang hadir adalah Azmi Abubakar, pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa dan Aji ‘Chen’ Bromokusumo yang tergabung dalam Kajian dan Pelestarian Budaya Aspertina (Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia).
“Acara ini sangat bagus, kekayaan kuliner peranakan harus dilestarikan. Tak hanya peranakan Tionghoa tapi juga semua peranakan lainnya, Melayu misalnya,” tutur Aji Chen.
Misua Teng adalah salah satu resep dari buku “Boekoe Masakan Betawi, Tionghoa, Ollanda, Djawa, dan Melajoe” terbitan tahun 1915.
(Baca juga: Menyantap Nasi Sayur Babanci, Kuliner Betawi yang Hampir Punah)
Saat demo masak Misua Teng oleh koki Kedai Sirih Merah, para peserta berkumpul mengelilingi meja. Mereka tampak antusias untuk melihat cara memasak hidangan ini.
“Kuliner peranakan seperti ini, jika dijelajahi lebih lanjut, sangat dalam maknanya. Masakannya simpel, namun bermakna Bhinneka Tunggal Ika,” tambah Azmi Abubakar.
“Sangat bagus materinya, wawasan semakin kaya. Acara seperti ini harus banyak diadakan,” tuturnya.
Penasaran ingin ikut Weekender berikutnya? Pantau terus KompasTravel!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.